You Are the One

Ahlul Sadu
Chapter #16

Sebuah Alasan

(K.)

Lampu masih padam, dan kami masih terdiam. Larut dalam lautan pikiran abstrak di kepala masing-masing. Aku masih memikirkan kata yang tepat untuk memulai pembicaraan.

“ Em.. Lea, ” panggilku sedikit ragu.

Aku tidak mengalihkan pandanganku padanya, aku tidak tahu apa dia menoleh padaku atau tidak. Namun itu tidak penting.

“ Aku mau.. Ngasih tahu sesuatu, ”

“ Hmm? ” balasnya dengan nada lembut.

Aku menghela napas panjang, bersiap dengan apapun yang akan terjadi nantinya. Baiklah, ini saatnya.

“ Kamu, murid pindahan, kan, di sekolah? ”

“ Iya, ” jawabnya cepat.

“ Apa kamu pernah ke alun-alun kota ini? ”

“ Pernah, ”

Aku menghela napasku lagi, “ Apa kamu pernah dipeluk seseorang di alun-alun? ” kali ini aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya.

Dengan cahaya yang masih remang-remang, aku bisa membaca raut wajahnya seperti orang kebingungan. Seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja aku katakan, seperti seseorang yang mendengar kisah masa lalunya begitu tepat dari seseorang yang sama sekali tidak dikenalnya.

“ Bagaimana kamu..? ” tanyanya ragu.

Aku terdiam sejenak, berganti memandang pantulan cahaya di riak air kolam.

“ Itu aku, Lea. ” tukasku lirih.

Entah bagaimana ekspresinya sekarang, aku tidak mau melihatnya. Seperti seorang pengecut memang.

“ Tapi.. Kenapa? ” pertanyaan itulah yang kutunggu-tunggu.

Untuk ketiga kalinya, aku menghela napas lagi sebelum mulai berbicara. Kakiku menendang-nendang air kolam, berusaha bersikap tenang meskipun rasanya tidak bisa.

“ Seperti yang kamu tahu, aku tidak punya keluarga. ”

Kali ini kita terdiam cukup lama, aku yang segan untuk melanjutkan, dan Alea yang segan untuk menyuruhku melanjutkan. Tapi bisa kurasakan, dia menunggu kelanjutannya.

“ Ayahku meninggal karena penyakit yang dideritanya semakin parah, ”

Lihat selengkapnya