You Are the One

Ahlul Sadu
Chapter #22

Feels Good

(R.)

“ Perkenalkan, aku adalah adiknya Kevan, ” usai mengucapkan kalimat itu, semuanya hening. Alea dan Kaeza membeliakkan mata mereka, menatapku penuh kebingungan dan ekspresi tidak percaya.

Alea mengerjapkan matanya beberapa kali, kudengar juga tawa dari kakakku. Dan ku akui, Alea tampak lucu saat sedang kebingungan seperti itu.

Aku menghembuskan napas, menceritakan kenangan pahit yang terjadi pada keluargaku dulu. Mereka mendengarkan dengan saksama layaknya anak TK yang sedang mendengarkan dongeng. Mata mereka tidak beralih kemanapun kecuali diriku.

“ Dan, begitulah, ” ucapku menutup cerita.

Alea masih mengerjapkan matanya beberapa kali, masih tidak percaya akan apa yang kukatakan. “ Jadi, kalian adalah saudara yang terpisah? ”

Aku dan kakakku mengangguk bersamaan. Aku cukup terkejut dengan hal itu, kami mulai kompak akan hal-hal kecil.

“ Wow.. ” kata Alea lirih.

“ Bro, sebentar lagi ada ulangan-ulangan, kau siap untuk itu? ” kini Kaeza membuka topik baru.

“ Entahlah. Aku harus siap, lagipula aku pintar, ” Kevan mengedikkan bahunya, mengucapkan kalimat itu dengan nada sombong yang terdengar jelas. Sedangkan Kaeza hanya berdecih, kesal.

“ Jadi.. Setelah lulus nanti, Kak Kevan ikut kamu ke Jakarta? ” tanya Alea padaku.

“ Ya, ”

Alea langsung mengatupkan bibirnya. Kilat kekecewaan kini terlihat di wajahnya. Lalu dengan cepat berubah menjadi sebuah senyuman.

“ Aku turut bahagia Kak Kevan kembali menemukan keluarganya, ” ucapnya dengan senyuman—yang ku akui sangat manis.

Kulirik kakakku, dia menggeleng pelan. “ Bukan aku yang menemukan keluargaku, tapi dia, ” lalu dia melirik ke arahku. Aku hanya tersenyum.

Sekarang semuanya terasa begitu indah. Tidak ada lagi perasaan tidak nyaman yang selalu menemaniku beberapa tahun belakangan. Aku sudah lega, sangat lega. Berharap semua ini akan berjalan seperti semestinya, selamanya.

▪▪▪

(K.)

“ Kevan kenapa lama nggak masuk? ”

“ Kamu sakit kah? Sakit apa?? ”

Lihat selengkapnya