16 Februari 2021
"Oke! Balik lagi bareng gue, Nerd. Halo apa kabar semua!" Adren membuka siarannya.
"Cemeners! Sorry siaran dua hari yang lalu sempet kepotong gara-gara sinyal jelek! Sekali lagi gue minta maaf buat gangguan teknisnya, gue akan lanjut topiknya, soal Online Dating, karena gue sedang mengalami patah hati pasca online dating! Huhuhu.. Jadi ayo kita bertukar cerita, tekan vitur call yang ada di kiri atas aja ya guys!
Jangan lupa passwordnya,
Kalo gue bilang Antivirus Vhunter?
Kalian jawab..
Antivirus buat Hengpon pinter! Karena siaran gue malam ini dipersembahkan oleh Antivirus Vhunter! Silakan klik linknya kanan atas untuk download secara gratis! Oke?!"
Seseorang dengan nama user #buayabetina mengklik vitur call, lalu kini tersambung dengan Adren.
"Halo! Cemeners dengan nick Buayabetina! Apa kabar?" Adren menyapa.
"Baik kak!" jawab Buayabetina. Suaranya suara perempuan, sudah bisa ditebak dari nama usernya.
"Passwordnya? Antivirus Vhunter?"
"Antivirus buat Hengpon pinter!"
"Yeayy nice! Silakan ceritakan pengalaman kamu, Buayabetina!"
"Oke Kak.. Lo kan pernah bilang bahwa salah satu fase paling kritis dari online dating adalah ketika ketemuan?"
"Yak! Betul!"
"Hmm.. Oke! Begini.. Kenapa ya, kok semua cowok tuh egois!?"
"Oke, wait..! Gimana???"
"Iya! Semua cowok tuh egois!"
"Tahan, Buayabetina! Sebelum lo bilang semua cowok itu egois, lo tuh sadar enggak sih bahwa gue termasuk spesies yang lo bilang egois itu?" Adren sewot.
"Sorry, tapi yang gue rasain begitu Kak! Gue kenalan sama seorang cowok di instagram, lalu dekat, dan akhirnya sepakat untuk ketemuan. Aneh, setelah ketemuan dia menjauh tanpa penjelasan! Dan gue beberapa kali digituin sama cowok! Kan egois namanya!?" kata gadis itu, menggebu-gebu.
"Ohhohhoo... Bentar dulu Bu! Jangan pukul rata kami kayak begitu dong!" jawab Adren, seiring dengan komentar-komentar kontra dari pendengar yang lain, dibawah. Beberapa pendengar bahkan pro dengan gadis itu, karena banyak dari mereka pernah mengalami hal yang sama.
:Eh! Gak semua cowok gitu tau!!
:Ih songong.. Diskriminasi nih, si Neng!
:Haha.. Setuju, cowok emang gitu!
:Gue cowok dan gue enggak gitu woyyy!
"Wah cowok-cowok di bawah pada ngambek! Tunggu, kita bedah satu-satu!" Adren menenangkan para pendengar.
"Biarin aja!" kata gadis itu, culas.
"Oke sabar Nona Buayabetina.. Pertama, gue mau nanya.. Apakah lo menjadi orang yang berbeda ketika udah ketemu?"
"Enggak kok! Emang berbeda gimana?"
"Misalnya.. Di dunia maya lo baik, lembut, setelah ketemu lo enggak gitu lagi.."
"Enggak lah, gue enggak fake, dari awal gue udah nunjukin sifat asli gue, Kak!" jawab gadis itu.
"Oke.. Kalo gitu, apakah lo bikin pasangan date lo ilfil waktu ketemu?" tanya Adren lagi.
"Enggak! Gue malah yang sering buka obrolan! Mereka yang bikin ilfil karena diem mulu!" jawabnya lagi.
"Hmm.. Pas ketemuan mereka sering diem ya?? Hmm.. Apakah lopake foto asli pas kenalan sama cowok itu di sosmed?" Adren mencoba memahami, mengapa gadis itu diperlakukan demikian.
"Foto gue asli kok!"
"Emh.. Di edit enggak? Pake efek atau.. mungkin lo anak multimedia terus lo edit pake photoshop?" Adren agak bercanda, agar tidak terlalu serius.
"Ngedit pake efek kan wajar! Supaya mukaku lebih nyala aja." jawabnya.
"Haa! Mungkin karena itu, Buayabetina! Efek itu bikin muka lo di foto dan aslinya jadi beda jauh.. Lagian biar muka nyala gimana sih? Obor kali ah dinyalain!" sahut Adren sambil bercanda.
"Hahah! Berarti cowok-cowok itu mandang fisik dong ya?! Lo juga bisa ngomong gitu karena lo mandang fisik kan!? Makanya gue bilang semua cowok sama aja! Gue tuh enggak jelek Kak! Gue edit foto supaya lebih fotogenic, sekaligus pengen ngetest, cowok-cowok itu pada mandang fisik apa enggak! Dan ternyata semua kayak gitu!" kata gadis itu menyerang Adren.
Adren melirik kolom komentar yang kini terpecah sebagian pro, sebagian kontra setelah mendengar penjelasan gadis itu. Adren pun berusaha menjawab dengan tenang, meski agak kesal karena dijudge.
"Oke.. Gue bingung mau nanggepin apa.. Harus gue kasih tanggapan ya, Buayabetina?"
"Iyalah!"
"Oke.. Begini.. Gue turut mengecam perilaku cowok-cowok yang lo temui di dunia maya itu, karena mereka enggak bisa menerima penampilan asli lo.. Tapi enggak semua cowok begitu kok! Jangan kehilangan percaya diri ya!" Adren menanggapi sebisanya, sambil berusaha menyemangati.
"Alah jawaban basi Kak! Kalo lo ngasih nasihat biasa, room lo enggak ada bedanya sama room cinta-cintaan biasa!" kata gadis itu lagi, sepertinya bukan penggemar siaran Adren.
"Oke..oke..oke.. Lo mau tau pendapat gue? Sabar oke?" Adren mencoba menenangkan gadis itu.
"Gini.. Lo bilang tadi semua cowok itu mandang fisik, karena mereka menjauh setelah setelah mereka tau muka asli lo gimana. Sayangnya, lo sendiri melewatkan satu poin penting, Nona Buayabetina!"
"Apa?! Poin apa?!"
"Kejujuran!" jawab Adren.
"Karena gue ngedit foto, gitu?!" tanya gadis itu.
"Ya! Gimana kita bisa nerima lo apa adanya, kalo lo sendiri enggak hadir dengan apa adanya?"
"Yaudah berarti bener dong mandang fisik!? Apalagi yang coba lo buktikan Kak?" gadis itu tetap ngotot.
"Ya apa salah kalo mandang fisik? Lo sendiri ngedit foto karna peduli sama bentuk fisik lo kan?"
Pendengar berkomentar deras di bawah,
:Adren bener!
:Ah cowok semua sama aja!
:Ya, betul! Jujur itu nomer satu!
:Haduh susah nih pasti Buayabetina anak ABG?!