You Sound Awesome!

Jonem
Chapter #4

Berita Abu-abu Tengah Petang

24 Desember 2020.

Jam 23:58 malam.

"If man had never used his hands..

Then he could never understand..

The joys of making this and that..

Like winning money from the slot.."

Senyap-senyap lagu reggae klasik berjudul Life milik Bob Andy terdengar dari speaker kamar Adren yang cahayanya redup-redup hijau tosca, seperti biasa.

Adren sedang telfonan dengan Mona sambil tiduran menyamping di kasurnya. Biasa, rutinitas Adren sebagai sahabat adalah mendengarkan curhatan Mona soal laki-laki yang bahkan Adren tidak kenal. Malam itu juga begitu, Mona sudah curhat dari jam 22.00, dan baru selesai barusan. Sambil mengistirahatkan telinga dan otaknya setelah mendengar curhatan Mona, Adren membuka Instagram, tepatnya akun Instagram Note FM. Tidak ada pengumuman apa-apa soal seleksi calon penyiar.

"Mon? Lo tidur ya?" tanya Adren diantara jeda obrolan mereka.

"Belum kok, lagi scrolling Instagram. Ada yang mau kirim kaos."

"Hmm.. Artis endorse."

"Bukan endorse, cuma bantuin. Nanti gue minta dua, buat lo satu."

"Sip.."

Percakapan berhenti lagi.

"Bingung ya mau ngomong apaan lagi?" tanya Adren..

"Hehe.. Iya. Lo sering enggak sih kayak gini? Ngobrol sama orang dan enggak ada bahasan, lalu enggak tau mau berhenti ngobrolnya kapan. Lalu ngerasa awkward, padahal sama temen sendiri."

"Ya tinggal bilang udahan aja, Mon. Gue sih ngikut aja. Siapa tau lo ngantuk."

"Ngantuk sih.. Emang lo enggak ngantuk. Dre?"

"Belom mau tidur sih. Eh sekali lagi sorry ya enggak bisa lama di Bandung kemaren. Enggak bisa nyetirin lo pulang. Kasian si Kokom soalnya, enggak ada yang ngasih makan." kata Adren.

"Ah santai kali.. Gue yang minta maaf karena pengen Natalan di Bandung, lo jadi harus naik bus pulangnya."

"Gapapa lah! Gue juga kalo lebaran stay sama keluarga di Jakarta kali!

Eh.. Sampein makasih lagi buat Bokap dan Nyokap lo ya, yang udah menerima gue sebagai tamu. Dan kembali kasih buat lo, karena gue sudah pasang badan, membantu membungkam mereka juga pas lo kemarin ditanya calonnya mana. Siapa tau lo lupa berterimakasih sama gue! Hehe.."

"Yailah, ortu gue udah tau kali kemarin lo becanda! Hanya settingan semata! Lo kayak baru sekali-dua kali aja ketemu ortu gue! Kan udah tiga kali!"

"Beda tipis, ettdah! Gue kira lupa gitu.. Ternyata masing ingat lho! Ck..ck..ck.. Lo sering cerita soal gue ya? Ciee..." goda Adren.

"Eh! Hampir tiap tahun juga lo ketemu sama mereka! Ortu gue ketemu Mama aja pernah, di Sukabumi! Kalo kita seagama kayaknya kita udah dijodohin Dre!" Mona agak ngomel.

"Mama?"

"Emak looo!" jawab Mona.

"Aneh banget manggil emak gue Mama, emang lo siapa?!" Adren tidak terima.

"Hahanjrit! Gue kakak angkatnya Veny!" Mona berkelit.

"Hah.. Udah dumb and dumber kalo lo udah bawa-bawa Veny!" sahut Adren.

"Hehehe.. Veny cakep beut sekarang, gue sering liat dia fyp di Ngik-ngok!"

"Aduh ngeri gue.. Adek gue main Ngik-ngok?!"

"Ih enggak gaul sih lo!"

"Duh bodo amat lah! Tolong jagain adek gue di Ngik-ngok ya!"

"Iye dia mah mainnya bersih kok! Enggak kayak gue! Heheheh.."

"Awas lo ngajarin adek gue yang enggak bener! Gue bikin mu'alaf lo!" ancam Adren.

"Iyaaaa! Eh, tapi lo belum cerita, waktu seleksi radio kemaren gimana cuy? Lo mah gue tanya enter-entar terus!" tanya Mona, penasaran.

"Pokoknya gitu deh.. Di test improvisasi. Harus ngebahas satu kata yang dikasih juri, selama tiga menit."

"Lo dapet kata apa?"

"Kata.. Ada lahhh!"

"Kata apa ih, Dre? Penasaran nanti gue gak bisa tidur."

"Yailah, drama banget! Pokoknya kata yang gue dapet adalah kata yang membuat gue ngeluarin joke tempo hari! "

"Joke itu? Haha.."

"Ya, joke itu!"

"Terus ketawa enggak mereka?"

"Ketawa sih.. Tapi gue cuap-cuapnya kurang dari tiga menit. Kayaknya karena itu sih gue enggak ditelfon."

"Yah.. Sayang banget kalo enggak lolos gara-gara itu."

"Hmm.. Makanya Mon.."

"Yaudah atuh.. Istirahat Dre, jangan begadang."

"Hmm.. Iya bentar lagi Mon. Duluan aja.."

"Yaudah, aku tidur duluan ya Dre.."

"Jia'ilah... Aku!" goda Adren.

"Ehehmm.. Sorry, udah ngelantur. Gue tidur duluan, maksudnya. "

"Yaudah, sleep thight, Mon! Ucapin selamat natal jangan? Lo masih Kristen apa udah mualaf?" canda Adren.

"Emang kalo gue mualaf lo mau ngawinin gue, Dre?" Mona menanggapi candaan Adren, meski suaranya sudah terseok-seok, bergelut dengan rasa kantuk.

"Haha.. Ucapin jangan nih!?"tanya Adren.

"Janganlah, entar lo jadi golongan kami. It's okay Dre.. Bilang i love you aja, masih bisa bilang gitu enggak?" Mona menggoda balik.

"Haha o'on! Bisa lah! Mentang-mentang gue jombo lama!" Adren geli sendiri. "Ehhemm.. Yaudah Mon, good night!"

"Hehem.. Yaa.. Night, Dre. Thanks yea.. Udah dengerin curhatan gue."

"Ya Mon, santai.."

Lihat selengkapnya