You Sound Awesome!

Jonem
Chapter #11

Veny & Semburat Tipis Di Bawah Kembang Api

31 Desember 2020

Jam 10.30 Pagi.

----Rumah----

Duk.. Duk.. Duk..

"Assalamualaikum..!"

Veny, adik perempuan Adren, berteriak depan rumah sambil mengetuk pintu. Tidak ada jawaban dari Adren.

Duk.. Duk.. Duk..

"Kak?! Assalamualaikum!!!"

"Ish Kak Adre!" Veny mulai gusar. Ia mengeluarkanHP-nya dan menelfon Adren.

"Hmm.. Halow.." suara Adren terdengar lemas, khas bangun tidur.

"Kak ih! Gue di depan, bukain!"

"Hah..? Oke, ntar."

Veny balik badan, menatap sekeliling rumah dengan raut cemberut, bertolak belakang dengan gambar Mickey Mouse yang tersenyum lebar di sweater yang ia kenakan.

Grttk.. Terdengar kunci pintu dibuka, lalu Adren membuka pintu.

"Hm.. Hey!" sapa Adren. Rambut Adren berantakan, matanya sipit, mukanya berminyak.

"Ish! Lama! Baru bangun lo ya?!" omel Veny.

"He'ehehm.. Sorry, begadang semalem."

Veny menyodorkan tangannya, Adren menyambutnya. Veny cium tangan Adren, lalu membanting tangan Adren setelahnya sampai kepentok pintu.

Bltok!

"Awh! Duh!" Adren meringis, mengusap-usap tangannya. Veny masuk ke dalam. Adren mengikuti dari belakang.

"Lama! Gue sepuluh menit berdiri!"

"Iya maaf... Abis kirain enggak jadi dateng.."

"Ya jadi lah!"

Veny langsung menjatuhkan diri di sofa, menyandarkan punggungnya.

"Terus lo enggak bawa salin? Kok cuma bawa tas kecil doang?" tanya Adren dibelakang sofa.

"Itu ada di mobil! Peka dikit kek bawain, berat tau! Adeknya cape nyetir! Macet!"

"Jih! Salah sendiri dateng pas tahun baru! Ya macet lah!"

"Kan ada urusan dulu dari kemaren, makanya baru bisa sekarang."

Adren mencubit pipi Veny dari belakang. "Pacaran mulu sih lo!"

"Ih enggak!" jawab Veny. "Kak ayolah.. Bawain tasss..!" Veny merengek sambil menyodorkan kunci mobil.

Adren mengambil kunci.

"Yaudah kalo gitu gue minta tolong tuangin makanan kucing gue, di depan kamar gue."

"Manah!?" Veny semangat, loncat dari sofa.

"Di atas.."

Veny lari ke atas, ingin melihat kucing penghuni baru rumahnya.

Sementara itu di depan rumah, sebelum mengambil koper Veny, Adren memindahkan dulu mobil Veny yang terparkir agak miring. Setelah itu dengan susah payah, Adren yang masih loyo karena baru bangun mengangkat koper Veny ke lantai dua. Ketika sampai di ujung tangga, ia melihat Veny sedang duduk di lantai memangku Kokom.

"Berat banget dah ah!" keluh Adren.

"Kan gue mau lumayan lama disiniii.. Semingguan! Daring adalah libur panjang cuy!"

Adren menyeret tasnya ke kamar Veny yang sudah lama kosong.

"Kamar lo udah enggak ditempatin lama, hati-hati.." kata Adren.

"Ihhh Ada apaan Kak? Setan???!" Veny cemas.

"Kecoa!"

"Yahh Kak..!" Veny ketakutan.

"Udah sapuin dulu aja!"

Tiba-tiba HP Veny berbunyi. Veny mengangkat telfon, dan melepas Kokom.

"Waalaikumsalam.. Halo Ma?..........Udah sampe nih, baru bangun si Kakak!......Aman lah! Kan udah dibilang ade udah jago nyetir!.....Iya.." Veny melirik Adren. "Kak! Mama mau ngomong!"

Adren mengambil handphone Veny.

"Ya Ma?"

"Dre.. Nitip adikmu ya! Mama udah transfer uang, siapa tau kamu sama Veny butuh apa-apa. Veny juga Mama kasih pegangan kok." kata Ibunya.

"Ya ampun enggak usah kali Mah! Kakak sekarang udah ada pemasukan lebih gede dari kerjaan kemarin kok."

"Oh ya? Baguslah! Uang dari Mama dipegang aja! Buat simpanan."

"Hmm.. Yaudah atuh..

Mama.. Kenapa enggak ikut kesini?"

"Libur Mama kan pendek."

"Sendirian dong di rumah?"

"Enggak. Sama si Emak kok ini.. Si Emak yang bantu-bantu. Udah santai aja enggak usah kepikiran Mama. Pikirin diri kamu sendiri aja, jangan terlalu stress, have fun!"

"Hmm.. Iya.. Udah selesai kok masalah kemarin, Ma."

"Syukurlah! Yaudah.. Nitip Adikmu ya, tolong dijagain."

"Yaa Ma, siap! Jaga kesehatan ya Ma!"

"Kalian juga!"

"Oke.."

"Hati-hati disana ya! Wassalamualaikum!"

"Waalaikumsalam." telfon berakhir. Adren langsung mengomeli Veny.

"Tuh gegara lo Mama sendirian kemana-mana!"

"Jiiiihh... Kakak enggak tau ya? Kan udah gue bilang, Mama udah punya calon!"

"Ya terus apa hubungannya!?"

Adren melangkah turun tangga. Veny juga bangun dari lantai, mengikuti Adren turun.

"Mama tiap hari berangkat kerja dijemput calonnya, Kak! Mobilnya aja jarang dipake!"

"Calonnya satu kantor?"

"Enggak sih.. Tapi PNS juga."

"Lo pernah liat?"

"Sering main ke rumah."

"Hmm.." Adren masuk ke dapur, mengambil gelas dan kopi sachet.

"Mau sarapan enggak? Gua ada stok mie ama telor tuh.." sahut Adren sambil menyeduh kopi, lalu membawanya ke meja makan.

"Lo mau enggak? Kalo mau gue bikinin sekalian." tawar Veny, masuk ke area masak.

"Iya, boleh."

Sambil tangannya sibuk menyiapkan mangkuk dan menuang bumbu mie instan, Veny lanjut bergosip soal Ibu mereka.

"Tapi orangnya baik si Kak.."

"Srrrph.." Adren menyeruput kopinya. "Tau dari mana?"

"Kemarin pas gue ultah dikasih saldo OJO lima ratus ribu! Hehe.." Veny melirik Adren.

"Jih.. Najong udah kayak sugardaddy! Jangan gitu ah, enggak pantes!" Adren menatap balik Veny dengan raut tegas. "Lagian Effort dikit kek, tanya lo lagi mau barang apa?! Gampang bener tinggal transfer duit!"

"Lah itu kan gue yang mau! Mentahnya aja! Hehe.."

"Malu-maluin De! Enggak pantes tau kayak gitu! Entar-entar, kalo butuh uang tambahan telfon gue aja! Kalo gue lagi ada juga nanti gue kasih!"

"Yahh.. Abis mau nolak enggak enak sama Mama, Kak. Nanti Mama nyangkanya gue enggak welcome! Makanya gue maju kena mundur kena!"

Adren terdiam, seakan memikirkan sesuatu.

"Emang lo enggak welcome ya Kak, kalo Mama nikah lagi?"

"Ya welcome lah.. Cuman menurut gue, kalo dia mau mengambil hati keluarga kita, jangan cari jalan mudah dong!" jawab Adren.

Smartphone Adren berbunyi di dalam sakunya. Ada telfon. Adren mengangkatnya.

"Halo Dre?" Mona yang menelfon.

"Ya Mon?"

"Kemana lo entar malem?"

"Enggak kemana-mana."

"Bakar-bakar yuk!"

"Boleh. Di rumah siapa? Lo apa gue?"

"Rumah lo aja! Sambil nonton film! Nanti gue bawa peralatan masak Korea-Koreaan gue! Gimana?"

"Boleh. Eh, lagi ada adik angkat lo nih!"

"Oh ada si cantik Veny!"

"Haiiii Teh Mona geulissss!" Veny menyapa, sedikit berteriak.

"Haiii Veny! Cantikkuuu!" balas Mona.

"Percuma dia kaga denger, enggak di loud speaker." kata Adren.

"Jihh! Yaudah entar gue kesitu! Ajak siapa lagi ya?"

"Hmm.. Coba tanya Eren. Mungkin dia mau ikut. Sekalian nonton hasil shooting yang udah kelar."

"Oh iya, oke deh! See ya Dren!"

"Yooo.. Mon."

Lihat selengkapnya