You Sound Awesome!

Jonem
Chapter #21

It Was Never In Our Plan

Jam 21.30

Adren masih belum dapat kabar Liza. Ia membisu depan laptopnya. Adren ingin meredam pertanyaan-pertanyaan khawatir dalam benaknya. Tapi masih belum yakin apa yang akan dia lakukan. Adren hanya selalu menatap layar HP-nya yang hitam, mati tidak berkutik. Mikrofon eksternal tergeletak di atas dus pizza. Satu-satunya hal yang ia punya untuk pelipur lara hanyalah siaran dan menyapa para pendengarnya, tapi toh ia tidak terlalu antusias juga. Kalau harus membuat orang tertawa, rasanya ia tidak sanggup.

"Apa bahas hal-hal sedih? Ah itu bukan gue banget!" gumam Adren. Tangannya sudah bergerak-gerak meraba keyboard, mencari-cari judul yang tepat.

"Hmm.. Okelah.." Adren mengetik sesuatu, dengan lesu.

NOTHING FUNNY TO TELL

Begitu judul siarannya. Sponsor yang ia pilih juga adalah produk permen karet, yang upahnya tidak terlalu besar. Tidak ada pilihan lain, hiburan satu-satunya ya siaran. Jadi Adren memulai siarannya, berharap bertemu orang-orang dan melupakan kegalauannya.

10,9,8,7,6,5,4,3,2,1..

Adren mulai siaran, sudah ada 17 orang di roomnya, termasuk Caterpilar, Metafor, jaja98, kecapx, dan Karla. Memang demikian, ketika countdown para pendengar sudah mendapatkan notifikasi dan langsung masuk begitu saja.

"Hmm.. Hi guys.." sapa Adren, lemas.

Kecapx: Hi Nerd! Lemes amat nih!

Jaja98: Halo Nerd! Kemaren kemana enggak siaran?

Caterpilar: Lemes bgt Bro, pressure skripsi ya? Gara-gara ribut sama temen?

"Hehemm.. Karena tadi siang maksudnya? Bukan kok, Cater. By the way thanks sekali lagi, Caterpilar udah mau bantuin tugas akhir gue. Metafor juga. Gimana kesannya ketemu gue di real life? Kecewa ya? Hehe.."

Caterpilar: Enggak kok.

Metafora: Enggak, biasa aja kok.

Kecapx: Wah lagi di Bandung ga bilang-bilang nih!

Jaja98: Cater sama Meta meet up ga ngajak!

"Haha.. Ya nanti lah kalo ada waktu kita meet up. Ngerjain TA dulu gue guys.. Anyway.. Apa kabar? Semoga semuanya sehat lahir batin!

Siaran gue kali ini disponsorin sama Permen Karet Damnbubble ya guys! Permen karet enggak bikin sebel! Permen karet yang bagus buat kalian yang merokok, ngopi, mencegah gigi jadi kuning. Beli Damnbubble di supermarket terdekat kesayangan kalian.. Hehe.. Sayang kok sama supermarket.

Anyway.. Gue enggak ada cerita lucu, enggak ada yang seru-seru juga, karena mood gue lagi sendu-sendu enggak jelas gitu. Gue lagi overthinking, lagi anxiety, lagi sangat cemas."

Kecapx: Cemas kenapa Mas Nerd?

Caterpilar: Iya, cemas kenapa? Pantes tadi siang murung keliatannya.

"Yahh.. Gitu dehh.. Lagi ada yang dipikirin. Tapi gue enggak mau siaran ini cuma berisi ungkapan-ungkapan enggak jelas soal kesedihan gue, jadi kalo ada yang mau bantu lempar topik.. Silakan."

Karla: Topiknya yang lagi lo rasain aja, Nerd. Nanti kita semua nimbrung.

Caterpilar: Ya, siapa tau kami bisa bantu.

xxxxx: Iya, kesedihan Masnya jadiin tema aja.

Kecapx: Bener.

xxxxx: Nyimak!

Miserable: Jangan yang sedih-sedih dong, masa siaran kayak gini..

Jaja98: Yee,, penyiar juga manusia kalee Miserable! Bisa sedih juga!

Karla: Miserable cari room siaran lain aja.

Metafora: Miserable bukan cemeners nih! Gak support!

Miserable: Yaudah maaf, pd santai dong!

"Hehe.. Udah-dah enggak usah ngebully orang. Santai aja santai.. Kalo mau tau apa yang gue rasakan, sebetulnya ada hubungannya sama.. Kasus pelecehan seksual. Itu aja kali ya topiknya?"

Karla: Boleh!

Kecapx: Hah!? Kenaps nich!? Lo dilecehkan siapa, Nerd?

Jaja98: Atau jangan2 lo yg melecehkan? xixixi..

"Hehe.. Bukan kedua-duanya kok. Nanti gue cerita deh, apa yang lagi gue pikirin. Pokoknya itu tema kita. Gue pengen buka diskusi. Silakan kalo mau berbagi, mungkin pernah punya pengalaman enggak enak, pengen bertukar pendapat, silakan tekan call atau kirim ceritanya di Nerdyvoice@gmail.com supaya bisa kita bahas."

Lalu ada seseorang menekan tombol call. Nama usernya Senja.

"Halo.. Dengan user bernama Senja?" Adren menyapa.

"Ya, halo Kak." Senja adalah seorang perempuan.

"Senja dari mana?"

"Saya dari Bali, Kak."

"Hai Senja dari Bali. Wah keren, Senja-Dari-Bali. hehe.. Passwordnya, Permen Karet Damnbubble?"

"Hmm.. Aku lupa jawabnya apaan. Haha."

"Kamu jawab, Permen Karet enggak bikin sebel, senja. Ulang ya.. Permen Karet Damnbubble?"

"Permen Karet enggak bikin sebel!"

"Nays.. Hehe.. Silakan, mau berbagi pendapat atau cerita?"

"Cerita sih Kak. Soal pengalaman enggak enak."

"Ohh... Boleh. Kamu pilih aja, yang menurut kamu privasi enggak usah kamu sebut."

"Oke Kak..

Jadi.. Setahun yang lalu, gue ketemu seseorang di Radiocraft. Dia ngakunya seorang Dokter."

"Hmm.. Okay, lalu?"

"Ya.. Jadi aku lagi belajar siaran disini. Aku waktu itu pakai foto asliku, Kak. Lalu dia rajin masuk ke room siaranku. Dia selalu aktif komentar, dan aku rasa orangnya asik. Lalu kami kenalan casual, lalu sering ngobrol, dan akhirnya kami tukeran Instagram."

"Oke.. Apa yang dia lakukan?"

"Awalnya masih normal, sampai akhirnya dia bilang lagi liburan di Bali dan ingin ketemu aku. Masalahnya dia ngajak aku ketemuan di sebuah club malam. Aku nolak, kubilang di kafe dekat kostanku aja, dan akhirnya dia mau. Setelah ketemuan, dia bilang bahwa dia suka sama aku. Lalu dia ngajak aku ke hotel. Aku enggak bisa, masih takut. Aku nolak secara halus."

"Hmm.. Pertama ketemu langsung ngajak ke hotel. Bisa-bisanya! Terus?"

"Terus dia balik ke Jakarta."

"Oh orang Jakarta. Udah gitu doang?"

"Belum Kak. Lalu ketika dia balik Jakarta, aku masih kontekan sama dia via whatsapp. Tiba-tiba suatu malam dia ngirim aku foto itu.. anu.."

"Hmm.. Foto..???"

"Ya Kakak tau lah foto apa. Tidak senonoh lah."

"Oke, foto anu lah ya!?" Adren menyimpulkan.

"Iya, hehe.. Dia bilang mau video call karena lagi butuh."

"Hmm.. Edan. Terus..?"

"Terus aku nolak lah, takut. Jijik juga! Dikirimin foto gituan, hiiih!"

Lihat selengkapnya