Adren siaran malam itu, di kanal aplikasi radionya. Ada sekitar 124 orang di ruang siarannya, ikut mendengarkan pembahasan Adren. Tema malam itu adalah "Online Dating", atau kencan buta, atau apapun yang berkaitan dengan kencan dunia maya. Topik tersebut sudah ia bahas minggu lalu, tapi karena banyak request untuk membuat konten Online Dating part 2, Adren pun melakukannya. Para pendengar antusias mendengarkan, bukan hanya karena Adren adalah penyiar favorit di aplikasi tersebut, tapi juga karena banyak orang yang mengalami masalah kencan dunia maya. Seperti biasa Adren juga akan mempersilahkan para pendengarnya untuk melakukan live call, semacam fitur interaktif dimana pendengar bisa bergabung dan mengobrol dengan Adren.
"Oke! Balik lagi bersama penyiar favorit ibu saya! Siapa lagi kalau bukan Nerd disini!" Adren membuka siarannya. Nerd sendiri adalah nama samarannya di aplikasi tersebut, yang berasal dari namanya sendiri jika dibalik. Ia melakukan itu untuk menyembunyikan identitas aslinya, seperti kebanyakan pengguna aplikasi itu yang memilih bermain sebagai anonim.
"Nerders disini pasti udah enggak sabar buat ngelanjutin topik beberapa hari yang lalu, yaitu Online dating, yang sempet kepotong gara-gara sinyal jelek! Sekali lagi Nerd disini minta maaf buat gangguan teknisnya, tapi mengingat antusiasme kalian ketika bahas blind date, gue akan lanjut topiknya! Gue pengen menggila malam ini, karena dua hari kemarin patah hati gue! Aduh pusiiing!"
Para pendengar Adren pun berkomentar di fitur Live Comment, dimana terkadang Adren membacakan satu persatu. Mereka merespon dengan semangat, berkomentar aktif sekali.
"Aduh sorry gue enggak bisa bacain komentar satu persatu, karena kalian brutal sekali komentarnya! Gue hanya bisa lirik-lirik, gue cuma bisa bilang Halo Juga buat kalian! Semoga sehat semuanya! Dan mari kita mulai topiknya, tentang Online Dating atau kencan dunia maya. Gue sendiri selain dulu sempet menjadikan facebook sebagai tempat kenalan sama ciwi-ciwi, gue sempet pake instagram sih! Bahkan! Beberapa hari yang lalu pun gue sempet kenalan sama seorang cewek disini! Di aplikasi ini! Dan.. Tidak berjalan baik! Kenapa enggak baik? Karena...
Ada deh! Gue akan cerita setelah kalian pokoknya! Jadi silakan buat kalian yang mau melakukan live call!"
Adren menunggu partisipan di ruangannya. Ada sekitar 6 orang yang ingin bercerita juga, berharap Adren pilih untuk melakukan live call. Adren pun memilih seseorang bernama buayabetina.
"Halo! Cemeners dengan nick Buayabetina!" Adren menyapa orang itu.
"Halo Kak Nerd!"
"Ya! Silakan Buayabetina, langsung aja ceritakan pengalaman pahit atau manisnya!"
"Oke Kak.. Seperti yang kakak bilang, fase paling kritis dari online dating salah satunya adalah ketika ketemuan kan?"
"Yak! Betul! Karena gue juga sempet dapet zonk berkali-kali!"
"Hmm.. Oke! Begini.. Kenapa ya! Kok semua cowok tuh egois!?"
"Wait... Gimana?"
"Iya! Semua cowok tuh egois!"
"Tahan, Buayabetina! Sebelum kamu bilang semua cowok itu egois, kamu tuh sadar enggak sih bahwa saya adalah termasuk spesies yang sedang kamu bilang egois itu?"
"Yaaa.. Gatau lah yang aku rasain begitu Kak! Jadi aku kenalan sama cowok di instagram, terus kita chatingan, telfonan, terus setelah ketemuan, eh dia menjauh gitu tanpa penjelasan! Mungkin karena gue enggak sesuai ekspektasi dia, terus dia ngilang gitu! Dan gue beberapa kali digituin sama cowok! Kan egois namanya!?" kata gadis itu, menggebu-gebu.
"Ohhohhoo... Bentar dulu Bu! Jangan pukul rata kami begitu dong!" jawab Adren, seiring dengan komentar-komentar kontra dari pendengar yang lain, yang kebanyakan adalah laki-laki. Banyak juga yang pro dengan gadis itu, karena beberapa dari mereka juga pernah mengalami hal yang sama.
"Tuh kan.. Cowok-cowok di bawah ngedengerin pada marah! Coba deh rileks dulu.. Kita bedah satu-satu!"
"Biarin aja!"
"Oke sabar Nona! Nona Buayabetina.. Apakah.. Lo pake foto asli pas kenalan sama cowok itu?"
"Foto asli kok!"
"Hmm.. Apakah.. Di edit? Pake efek atau.. mungkin lo anak multimedia terus lo edit pake photoshop?" canda Adren.
"Ya, gue pake efek sih! Supaya kulit lebih putih dan bibir lebih merah dan nutupin jerawat gitu! Itu doang kok!" jawab gadis itu, yang mana menuai komentar juga dibawah. Kebanyakan negatif, tidak mendukung gadis tersebut.
"Mungkin karena itu Buayabetina! Karena lo enggak apa adanya..?" tanya Adren.
"Nah! Makanya itu! Berarti Kak Nerd juga gitu kan? Lo pasti mandang fisik!? Makanya gue bilang semua cowok sama aja! Gue tuh enggak jelek Kak! Cuman gue pake efek supaya lebih fotogenic aja! Sekaligus gue pengen ngetest, cowok-cowok itu pada mandang fisik apa enggak, dan ternyata semua kayak gitu! Kak Nerd juga bisa nuduh foto gue editan, karena Kak Nerd juga kayak gitu!" kata gadis itu menyerang. Adren melirik kolom komentar yang kini terpecah 50% pro dan 50% kontra setelah mendengar tujuan gadis itu. Adren pun berusaha menjawab dengan tenang, meski berbekal kesal sebab gadis itu kerap menyalahkan gender laki-laki dan bahkan menjudge dirinya.
"Oke.. Bisa gue jawab Nona Buayabetina?"
"Boleh!"
"Begini.. Lo mungkin kesel karena cowok-cowok yang lo temui di dunia maya itu ternyata enggak menerima lo apa adanya kan?"
"Iya Kak!"
"Enggak semua cowok gitu kok!"