“Welcome to the December.”
Sambil bersiul senang, Tristan menghampiri Kevin yang sudah tiba di depan kamar apartemennya. Seperti biasa, kedua sahabat ini pergi ke kampus bersama-sama jika mereka mempunyai kelas pagi yang bersamaan.
“Seneng banget kayaknya lo hari ini,” celetuk Kevin saat melihat Tristan yang begitu sumringah saat memasuki bulan Desember.
“Oh ya dong. Desember itu selalu memikat di hati. Liat aja suasananya adem-adem gitu kan. Apalagi kalo ada hujan di malam hari, paginya pasti menyegarkan suasana. Ditambah bakalan menantikan natal dan tahun baru, perfecto,” balas Tristan menjelaskan alasannya mengapa ia sangat mencintai bulan Desember.
“Tinggal nunggu patah hatinya aja tuh biar lo gak suka sama bulan Desember,” ledek Kevin sambil tertawa.
“Kalo berdoa, gak boleh yang buruk-buruk. Nanti giliran lo yang kena, gua ketawain langsung,” ucap Tristan mencoba untuk tetap menikmati keindahan bulan Desember.
Sejak dahulu, Tristan memang sudah menyukai bulan Desember. Saat sudah memasuki masa adven, masa di mana bagi umat katolik menantikan kedatangan Kristus, yang nantinya akan dirayakan di hari raya natal, Tristan sudah merasakan perasaan yang menggebu-gebu. Saat menjadi misdinar, Tristan paling bersemangat jika sudah mulai bertugas di masa adven, karena itu artinya sukacita natal akan segera tiba dan Tristan bisa menikmati libur akhir tahunnya dengan damai. Adven biasanya dimulai di akhir November setelah tanggal 26, jadinya masa adven sebagian besar akan berlangsung di bulan Desember.
Satu hal yang Tristan rindukan di bulan Desember adalah kebahagiaan sehabis UAS di sekolah. UAS biasanya dilaksanakan di awal bulan Desember, setelah itu akan dilanjutkan dengan remidial dan beberapa kegiatan. Seringnya, Tristan akan membangun pohon natal di sekolahnya. Sebagai anak kerohanian di OSIS, Tristan tentunya akan dengan senang hati jika diminta untuk melakukan pekerjaan ini. Tidak lupa juga Tristan akan menyeret Kevin agar mau menemaninya dalam mengerjakan tugas tahunannya itu. Setelahnya, kegiatan sekolah akan mulai berkurang hingga tiba saatnya libur sekolah. Jika libur sekolah sudah tiba, saatnya Tristan sibuk di gereja karena perayaan natal sudah hampir tiba. Bertugas sebagai misdinar tentunya perlu latihan agar tidak menimbulkan kesalahan dalam bertugas. Dan hal itulah yang Tristan rindukan selama bulan Desember.
“Kita bentar lagi UAS nih. Habis itu libur, bisa natalan deh,” sahut Kevin senang karena sebentar lagi masa liburnya akan tiba.
“Gua kangen sekolah jadinya. Kalo dulu habis UAS kan kita sibuk bantuin anak OSIS buat masang pohon natal,” kenang Tristan mengenai kegiatan lamanya dulu selama bersekolah.
“Iya. Dan lo pasti selalu aja menyempatkan diri buat mengajak gua dengan segala macam rayuan busuk lo itu. Padahal gua bukan anak OSIS, tapi malah ikutan repot gara-gara lo. Gua mau-mau aja lagi ngebantuinnya,” keluh Kevin saat mengingat kembali masa-masa dahulu.
“Itu artinya tangan Tuhan sedang bekerja dalam diri lo. Salah satunya adalah dengan cara membuat lo bahagia bisa menghias ornamen natal,” jawab Tristan dengan semangat.
“Bener. Tinggal tungguin aja gua jadi frater nanti,” balas Kevin asal. Frater sendiri adalah sebutan bagi calon imam gereja yang sedang menjalani proses pembelajaran sebelum nantinya ditahbiskan menjadi imam. Rangkaian pelajaran ini cukup lama, sekitar enam hingga delapan tahun, bergantung dari individunya kembali. Bahkan, jika dianggap kurang layak untuk menjadi imam oleh uskup (pemimpin gereja di wilayah seperti provinsi gereja), bisa jadi frater itu gagal untuk ditahbiskan menjadi imam.