Your Answer is Me

William Oktavius
Chapter #14

Hope the Best for New Year

“Udah mau tahun baru nih. Jalan-jalan yuk. Sekalian bakar-bakar nanti kita.”

Kevin yang sedang mampir di apartemen Tristan kemudian menurunkan komik Shin-chan yang sedang ia baca. Kevin lalu melihat tanggal yang ada di handphone-nya. Tertera angka 27 di sana.

“Udah tanggal segini lo baru ngerencanain buat pergi tahun baruan? Apa gak keburu full itu tempat-tempat?”

Tristan hanya tertawa mendengar balasan Kevin. “Ah, lo kayak baru pertama kali aja pergi tahun baruan sama gua. Biasanya kan dapet terus. Habis natal pula baru nyari tempatnya. Tenang aja, teman lo ini udah pro kok,” ucapnya.

Kevin mengerutkan dahinya. Bingung karena temannya ini diberkati kemudahan yang amat luar biasa karena selalu mampu menemukan tempat yang tepat untuk berlibur di akhir tahun, sekalipun pemesanannya dilakukan sangat dekat dengan hari pelaksanaannya. “Berdua lagi nih? Lama-lama gua married sama lo aja deh,” tanya Kevin. Memang, mereka lebih sering menghabiskan waktu tahun baru berdua saja dibandingkan quality time bersama keluarga masing-masing.

“Yah, kali ini kita bertiga tapi. Gua mau ngajakin Windy. Gapapa ya? Jangan masang muka cemberut gitu dong. Gua tetep sayang sama lo kok,” canda Tristan sambil mencoba menggoda sahabatnya itu.

“Cemberut dari mananya sih, Tristan. Otak lo udah error deh kayaknya gara-gara kelamaan kuliah di kimia. Tapi gua setuju dengan usul lo buat ngajak Windy walaupun gua gak bisa dengerin apa kata Windy kalo dia sudah berucap,” balas Kevin, sedikit heran dengan perilaku Tristan kali ini. Meskipun begitu, Kevin juga tidak mempermasalahkan Tristan jika ingin mengajak Windy ikut berpesta, sekalipun hanya Tristan saja yang bisa berkomunikasi dengan lancar dengan Windy.

*****

“Pesta tahun baru?”

Windy mengernyitkan dahinya saat mendengar ajakan Tristan untuk ikut pesta tahun baru. Windy sendiri bahkan sudah lupa kapan terakhir kalinya Windy melihat kembang api saat wujud dirinya sudah berubah menjadi hantu.

“Iya. Nanti kita ngobrol-ngobrol gitu di malam sebelum pergantian tahun. Terus, kita juga mau bakar-bakar makanan dan kembang api juga. Tapi, kamu cuma bisa nontonin aja berarti,” jelas Tristan kembali mengenai rencana tahun barunya itu.

Windy merasa, ajakan Tristan kali ini pasti seru juga. Windy sudah beberapa kali mengikuti acara yang dipandu oleh Tristan dan semuanya berhasil membuat Windy tidak menyesal. Karena itu, Windy percaya bahwa kali ini pun, Tristan pasti bisa membuat acara yang menarik, sekalipun pesertanya hanya ada dua manusia dan satu hantu.

Setelah kedua temannya itu setuju dengan acara di malam tahun baru, Tristan langsung bergerak cepat untuk mencari tempat yang pas untuk mereka berpesta. Dengan kemampuannya, Tristan berusaha mencari tempat yang baik untuk mereka datangi saat pesta tahun baru nanti.

*****

Mereka semua tiba di pantai sekitar sore hari. Pantai yang dipilih Tristan tidak begitu ramai, sekalipun hari ini adalah hari pergantian tahun. Memang sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuan Tristan dalam mencari destinasi pariwisata. Bahkan di saat peak season pun, Tristan masih mampu mendapatkan spot untuk piknik. Bukan hanya itu, tempatnya pun tidak begitu ramai seperti tempat lainnya yang umumnya terlihat seperti lautan manusia saat pergantian tahun.

Setelah menaruh barang-barang mereka di penginapan, kecuali Windy yang hanya membawa dirinya saja ke pantai, mereka semua lalu menikmati waktu santai matahari terbenam di pantai. Sayangnya, Tristan tidak bisa terlalu bebas bermain dengan Windy di pantai karena akan terlihat sedikit aneh. Jika Tristan dan Windy bermain kejar-kejaran di pantai, sekalipun Tristan sudah menggunakan earphone-nya, tetap saja akan terlihat aneh di mata orang-orang normal. Jadinya, Tristan dan Windy hanya bisa sibuk menikmati pantai sendiri-sendiri.

Lihat selengkapnya