YOUR EYES

Novi Assyadiyah
Chapter #18

ELENA: KEBENARAN PART 2

MANTAN POLISI KORUP

Saya mohon kepada Pak Ren untuk tidak membesarkan masalah ini ke publik. Saya janji akan mengaku di depan Elena bahwa…

Pesan teks itu tidak bisa terbaca olehku sampai habis. Aku pun tidak bisa membuka layar hanpdone Kak Ren karena tidak mengetahui kata sandinya. Ketika aku mencoba mengangkat jempol Kak Ren untuk menggunakan sidik jarinya agar kunci layar handphone-nya terbuka, seseorang masuk mengagetkanku.

“Elena?” 

“Kak Irene,” jawabku dengan sedikit panik karena seperti terperangkap sedang melakukan sesuatu yang jahat dan aku takut Kak Irene akan kesal karena aku mengganggu kekasih barunya.

“Oh, sepertinya aku datang diwaktu yang tidak tepat,” kata Kak Irene dengan tertawa yang membuatku tidak mengerti.

“E-enggak, Kak. Maaf. Silahkan kalau mau ketemu sama Kak Ren,” kataku yang langsung menjauh dari Kak Ren. Akan tetapi, saat berdiri aku kehilangan keseimbangan hingga tubuhku terjatuh kepada dada bidang Kak Ren dan jariku yang tidak sengaja mengklik sebuah video di laptop milik Kak Ren yang masih menyala.

“Aw!” teriak Kak Ren yang terbangun dan langsung kaget ketika video yang ada di laptopnya terputar.

Terlihat sebuah rekaman CCTV kecelakaan mobil yang kendaraannya tidak asing di penglihatanku. Aku pun terkejut ketika melihat bahwa mobil itu adalah mobil yang aku kendarai dua tahun yang lalu. 

“Ini bukannya rekaman CCTV waktu aku kecelakaan? Kenapa Kak Ren cari ini dan dari mana Kak Ren dapatnya?” tanyaku sambil mencari tanggal dari rekaman CCTV itu yang menunjukan tanggal dan waktu saat kecelakaan mobil yang aku alami terjadi karena aku takut salah mengira.

“Elena,” panggil Kak Ren saat aku membenarkan posisiku dan fokus melihat rekaman CCTV itu.

Sebelumnya, aku tidak bisa menyaksikan rekaman CCTV ini karena polisi mengatakan bahwa CCTV di jalanan di mana aku mengalami kecelakaan mobil rusak dan tidak bisa diperbaiki. Aku saat itu sangat sedih mengetahuinya karena penyelidikan mengalami kebuntuan. Rekaman dashboard pada mobil yang kumiliki pun tidak berfungsi dan pelaku yang membuatku mengalami kebutaan pun tidak bisa diketahui. Namun, melihat rekaman CCTV ini membuat napasku seketika berhenti. 

“Ini bohong kan?” tanyaku karena tidak percaya dan kali ini tanganku mulai gemetar.

Terlihat mobilku yang akan melintas di jalanan ditabrak oleh sebuah mobil sport berwarna hitam. Aku bisa melihat dengan jelas ketika mobil yang aku kendarai berputar dan terbalik. Seorang laki-laki yang aku kenal sempat keluar tampak panik dan masuk kembali, lalu ketika aku berusaha keluar, mobil itu melaju meninggalkanku. Rekaman pun terlihat seperti rekaman rusak karena tiba-tiba buram dan hanya terlihat kaki seseorang yang aku duga sebagai orang yang menolongku dan dilanjut ke adegan mobil ambulance yang mendekat dan beberapa paramedis yang datang. 

“Kak, bilang kalau semua ini bohong! Bilang kalau bukan dia pelakunya!” aku berteriak kepada Kak Ren sambil menangis.

“Elena,” ucap Kak Ren sambil mencoba menenangkanku dengan memelukku. Kak Irene yang khawatir pun ikut mendekat duduk di sampingku.

“Polisi yang menangani kasus kecelakaan kamu dulu yang memberikan rekaman ini dan yang kamu lihat itu fakta. Rekaman CCTV yang kamu lihat itu asli, Elena,” jelas Kak Ren kepadaku.

Lihat selengkapnya