Your eyes cant't lie Boss

Achmad Taufan
Chapter #2

Awal kehadiran si Polos

Tak lama setelah itu terdengar suara ketukan pintu di ruangan dinda

“tok….tok….”

“bu dinda …. Boleh saya masuk??” . ucap seoarang perempuan dibalik pintu dengan suara yang begitu lembut dan sopan

“masuk ….” , Sahut dinda sembari membaca beberapa berkas ditangannya

perempuan tadi pun membuka pintu dan ketika ia masuk tampak sesosok wanita yang berparas cukup cantik dengan rambut yang dikuncir kebelakang…

dia adalah ANYA …

Anya merupakan Kepala HRD di Perusahaan milik dinda , Dan ia adalah teman

sekelas Dinda di SMA .. , bahkan bisa dibilang Teman Baik dinda dikala itu ..

Anya pun berjalan sampai ke depan meja dinda

“Bu dinda … maaf saya menganggu waktu ibu , Saya dengar kabar ….” , belum selesai anya berbicara dinda langsung memotong perkataan anya

“kabar apa? Saya ngasih SP1 ke beberapa orang di divisi marketing? Atau aryo yang resign?” , ucap dinda sembari matanya tetap terfokus pada berka yang ia pegang

anya sedikit menarik nafas lalu ia menjawab

“benar , dua – duanya bu , bukankah harusnya hal begini di infokan ke saya lebih dulu ya bu? Biar bagaimana saya kan kepala HRD bu” …

dinda sempat terdiam mendengar jawaban anya , matanya yang tadi terfokus pada berkas mendadak fokus memandang anya, berkas yang ia pegang pun ia letakan diatas meja

“anya , biarpun kamu kepala HRD , tapi saya pimpinan perusahaan ini ! ,saya berhak memberi perintah tanpa melalui kamu”, ucap dinda dengan ketusnya …

“cukup lakukan aja kerjaan kamu dengan benar , dan jangan melewati batas, jangan karena kita satu SMA kamu jadi berfikir kita setara, saya itu yang gaji kamu ! ngerti ?”.

Anya sempat terdiam mendengar omelan dari dinda , tapi akhirnya ia menundukan kepala , meminta maaf ke dinda

Meskipun dalam hatinya anya ingin sekali membalas perkataan dinda , tapi anya mengurungkan niatnya ..

“maaf bu kalau saya sudah melewati batas” , mendengar perkataan anya , dinda hanya terdiam

ia pun kembali mengambil berkas yang ia letakan di meja

“kalau begitu saya permisi bu” , ucap anya sembari bergegas meninggalkan ruangan dinda, belum sempat anya sampai ke pintu dinda memanggilnya

“anya , jangan lupa kamu cari asisten baru untuk saya … cari yang bener, yang mau kerja , jangan dikit – dikit resign, dan saya butuh CEPAT”.

“baik bu , saya permisi” , jawab anya 

sebelum keluar ,sembari memandang dinda yang duduk di meja, di dalam hatinya anya berontak

Lihat selengkapnya