Esok paginya , dikantor bagas telah siap dengan jadwal yang harus dijalankan oleh dinda , hari ini dinda harus bertemu dengan beberapa klien penting , dari semenjak pagi hari hingga menjelang makan malam …
Bagas sengaja datang 30 menit lebih awal dari dinda agar ia bisa mengecek lagi segala sesuatu sebelum dinda datang, belajar dari kesalahan nya di hari pertama
Setelah 30 menit menunggu , dinda tiba dikantor , tidak butuh waktu lama bagas bergegas menghampiri dinda sembari memberikan ipad yang berisi jadwal dinda hari ini ..
“silahkan bu .. dilihat dulu jadwalnya” , ucap bagas sembari memberikan ipad itu ke dinda
dinda pun memperhatikan ipad itu hanya sekitar 10 detik
“oke , saya gamau ada kesalahan yah hari ini”, saut dinda sembari mengembalikan ipad berisi jadwal yang bagas berikan…
sekitar satu jam setelahnya dinda dan bagas bergegas untuk berangkat bertemu dengan klien pertama
di lobby mobil pribadi nya sudah menunggu
pintu belakang dibukakan oleh supirnya , sementara bagas duduk di samping supir.
sesampainya ditempat pertemuan dinda langsung disambut oleh si klien , seorang wanita paruh baya
“selamat datang ibu dinda”, ucap si klien sembari menjulurkan tangan hendak bersalaman dengan dinda
sembari tersenyum dinda pun menyambut juluran tangan dari sang klien
“Terimakasih bu, bisa kita langsung mulai ?” , saut dinda
“oh tentu bu dinda, mari silahkan” , jawab si klien sembari memandu dinda ke ruangan pribadi si klien
selama proses percakapan tadi terjadi , bagas hanya bisa terdiam kagum melihat betapa manis nya dinda saat sedang tersenyum , dalam hatinya bagas berucap
“bagaimana bisa wanita dengan senyuman sehangat ini menjadi begitu dinginnya ?”
karena semenjak ia bekerja , ia tidak pernah sekalipun melihat dinda tersenyum…
justru hanya tatapan dingin dinda yang ia lihat
ditengah kekagumannya tiba - tiba terdengar suara panggilan ….
“bagas….bagas !!!”
yaa….. itu adalah suara dinda yang memanggil bagas untuk bergegas mengikuti nya
sontak bagas terkejut dan ketika sadar ia sepeti orang yang habis terhipnotis
“eh, i..iyaa bu dinda” , saut bagas dengan agak sedikit panik, ia takut dinda tau bahwa ia sedang memperhatikan dinda..
“ayo , kenapa malah bengong” , Jawab dinda dengan tatapan dingin
di dalam hati bagas kembali berucap …
“duh buuuu, tadi hangat banget tatapannya ke klien, kenapa ke saya dingin sih”…
bagas pun langsung bergegas menghampiri dinda yang sudah sekitar 10 langkah di depannya..
pertemuan itu berlangsung sekitar beberapa jam
selesai pertemuan…
“bu dinda , terima kasih sudah meluangkan waktu untuk saya loh”, ucap si klien
dinda pun kembali tersenyum hangat ke si klien, sembari menjawab
“sama - sama bu , semoga kerjasama kita berjalan dengan baik ya”
bagas yang tidak mau mengulangi kesalahan yang sama , kali ini memilih memalingkan wajah nya dari situasi itu
ia takut kalau ia melihat , ia akan bengong lagi dan akan ditegur lagi
tapi justru karena bagas kali ini tetap terkena teguran dinda
sembari berbisik dinda memanggil bagas
“bagas….bagas….”
bagas yang tadinya memalingkan wajah sontak merespon panggilan dinda
“eh … iya bu dinda, ada apa?”
“ga sopan kamu, masa depan klien memalingkan muka sih”
si klien hanya terdiam sembari memandang kearah bagas, bagas pun langsung bergegas berterima kasih pada si klien
“te…te…terima kasih bu , semoga kerjasama ini berjalan baik kedepannya” , ucap bagas dengan senyuman, sembari memegang tangan si klien dengan kedua tangannya
si klien yang tadinta terdiam sontak , tersenyum..
“asisten kamu ini lucu yah bu dinda” , ucap si klien ke dinda
“hahah, ibu bisa saja , kalau begitu saya pamit bu ,sampai ketemu lagi”, saut dinda sembari bergegas pergi
sembari tersenyum bagas pun bergegas mengikuti dinda
sesampainya di dalam mobil , bagas pun kena tegur oleh dinda
“saya mau kamu fokus ya, tolong dong ,manners kamu dipakai, masa didepan klien kamu kaya gapunya sopan santun!!”
sembari melihat kearah spion bagas hanya bisa meminta maaf kepada dinda
“maaf bu, tadi saya agak melamun”