Suatu hari, dinda bersama bagas dan beberapaa staff bekunjung ke salah satu restoran milik perusahaan dinda, cabang ini bisa di bilang salah satu cabang dengan profit paling baik jakarta ..
Selain tempat yang strategis, kualitas rasa makanan yang terjaga, juga pelayanan yang baik yang membedakan dengan cabang lain
Cabang ini dikelola dengan baik pak surya, manajer di tempat ini selama 3 tahun terakhir
Ketika dinda tiba di lokasi suasana restoran sedang ramai karena memang bertepatan dengan jam makan siang, dari kalangan mahasiswa sampai karyawan yang beraktivitas di sekitaran restoran itu
Dari kejauhan Nampak seorang pria paruh baya yang perlahan bergerak mendekati dinda, ya dia adalah pak surya si manajer …
“selamat datang ibu dinda” , ucapnya sembari menjulurkan tangan ke dinda
“hallo pak surya, bagaimana situasi di sini? Baik?”, saut dinda sembari menyambut juluran tangan dari pak surya
“Alhamdulillah baik bu, seperti yang ibu lihat” , jawab pak surya sembari menunjukan kondisi restoran ke pada dinda
“baguslah kalau begitu” , dinda lalu bergegas duduk di salah satu meja di restoran itu ditemani bagas
pak surya tetap mendampingi dinda sampai ke meja, begitu dinda telah duduk di kursi pak surya bertanya pada dinda
“bu dinda mau makan siang? Biar disiapkan sama pelayan”
“iya, kebetulan saya belum makan siang”, jawab dinda
“baik bu, biar disiapkan dulu oleh pelayan ya bu”, lalu pak surya pun bergegas memanggil pelayan , ia meminta para pelayan menyiapkan semua menu spesial untuk dinda
salah seorang pelayan yang baru saja selesai mengantar pesanan melihat pemandangan itu, ketika ia sampai di meja kasir ia bertanya
“itu siapa sih mba?” , tanya si pelayan
“oh itu, itu ibu dinda, owner restoran ini” , jawab si kasir
“oh itu owner nya,masih muda yah mba… saya kira pak surya ownernya”, saut si pelayan
“pak surya itu manajer, bu dinda ownernya…tapi, orangnya perfeksionis banget, jangan sampe deh kamu bikin salah depan dia” , ucap si kasir
mendengar jawaban dari si kasir pelayan tadi hanya mengangguk dan perlahan bergegas pergi untuk mengantar pesanan lainnya
tidak lama setelah itu makanan untuk dinda telah siap, lalu pak surya memanggil pelayan tadi
“tolong kamu antarkan makanan ini ke meja diujung sana” , sembari menunjuk ke meja tempat dinda dan bagas duduk
melihat siapa yang duduk disana, pelayan itu sempat terdiam dan menelan ludah, apalagi ketika dia ingat kata – kata kasir tadi ….
Tapi karena itu tugas dari pak surya, pelayan tadi pun tetap membawa makanan itu untuk di antarkan ke dinda
Tiba – tiba hal yang tidak terduga terjadi, si pelayan tadi gugup, dan ketika ia sudah di depan meja dinda
PRANGGGGGGG (suara piring jatuh)
Makanan yang ia bawa beserta si pelayan jatuh tepat di depan dinda, dan makanan di dalam piring pun terhempas mengenai pakaian dinda
Pelayan tadi shock, ia langsung meminta maaf ke dinda, padahal tangan nya pun terluka, cukup banyak darah mengalir dari tangannya, dinda yang pakaian nya kotor terkejut tidak habis pikir
“bu dinda ma…..maaaf bu, saya ga sengaja bu…” , ucap si pelayan sembari mengambil tissue untuk membersihkan pakaian dinda
tapi langsung ditangkis oleh dinda
“gaperlu…..” jawab dinda sembari berusaha membersihkan noda di pakaiannya
bagas bergegas membantu si pelayan tadi karena darah di tangan si pelayan terus bercuruan, melihat situasi itu dinda heran …… bukannya mementingkan dinda sebagai atasannya , bagas justru lebih terfokus mengurus si pelayan
“bagas ngapain kamu?", tanya dinda ke bagas
“ini bu… tangan nya berdarah”, jawab bagas sembari menekan luka si pelayan dengan sapu tangan yang ia biasa bawa
dinda makin kesal Karena bagas malah lebih mementingakn kondisi si pelayan, mood nya semakin jelek hingga siapapun bisa jadi sasaran kemarahannya
beberapa pelayan lain datang untuk membantu dinda, tapi dinda hanya berkata ..
“panggil….. surya …… sekarang JUGA” , ucap dinda sembari berusaha menahan emosinya
“saya disini bu dinda” , saut pak surya yang berlari menuju meja dinda