Sebulan setelah kejadian itu dinda meminta laporan dari tim audit tentang 10 cabang restoran yang ada di jakarta, laporan itu pun diberikan oleh tim audit kepada dinda.
Ketika dinda sedang mengecek semua cabang ada satu hal yang menyita perhatian dinda…
Dari 10 cabang yang ia miliki salah satu cabang yang selama setahun terakhir penjualannya selalu paling rendah disbanding cabang lain tiba –tiba profitnya naik drastis, yaitu cabang grogol.
bahkan hampir menyamai cabang dengan profit terbaik yang dulu di kelola oleh pak surya
Dinda merasa ada yang tidak beres, dan dia ingin memastikan itu , tiba – tiba terdengar suara ketukan pintu
Tok..tok….tok
“bu dinda, boleh saya masuk?” , ternyata itu bagas, ia ingin mengantarkan berkas yang dinda minta
“Masuk gas” , jawab dinda.
bagas pun masuk, dan perlahan berjalan menuju meja dinda sembari membawa beberapa file, ketika sampai di depan meja dinda bagas menyerahkan file itu ke dinda
“bu ini beberapa file kerjasama yang harus ibu tandatangani, bisa ibu cek lagi” , ucap bagas sembari menyodorkan file tersebut ke dinda
“oke, taro aja di meja saya”, jawab dinda yang masih terfokus pada data profit restorannya
“baik bu, kalau begitu saya permisi” , bagas bergegas meninggalkan ruangan dinda,
baru dua langkah bagas berjalan dinda memanggilnya
“bagas….” , panggil dinda.
dinda bermaksud menanyakan ke bagas apa yang ia ketahui tentang cabang grogol yang profitnya tiba – tiba meroket tajam
“ya bu?ada apa?” ,bagas yang sudah mengarah ke pintu keluar sontak berbalik kearah dinda
dinda yang tadinya ingin bertanya, mendadak mengurungkan niatnya. ia merasa perlu mengecek hal ini sendiri
“oh… ga, gajadi gas …. Lanjutin kerja kamu” , dinda pun mempersilahkan bagas melanjutkan kerjanya
“oh, baik bu dinda” , kali ini bagas benar – benar keluar dari ruangan dinda …
tidak berapa lama dinda bergegas untuk mengecek cabang restorannya, ia menghubungi resepsionis untuk meminta supir menunggunya di lobby. Biasanya bagas yang menghubungi supir untuk menyiapkan kendaraan
dinda pun pergi tanpa sepengetahuan bagas, sekitar 20 menit setelah dinda pergi, bagas hendak memberikan sebuah berkas yang tertinggal ke ruangan dinda. Ketika ia sampai ternyata dinda tidak ada di ruangan, tidak biasanya dinda keluar tanpa sepengetahuan bagas sebagai asisten
bagaspun mencari tau kemana dinda pergi, ia pun mencoba mencari tau ke respsionis, karena tidak ada orang yang bisa keluar masuk tanpa melalui resepsionis. kalaupun bisa lewat pintu belakang, itu hanya untuk kebutuhan logistik dan dinda tidak akan mau lewat sana.
ketika bagas sampa di resepsionis
“ada yang bisa saya bantu mas bagas?” , tanya si resepsionis
“eh,iya mba, mba tau ibu dinda kemana?” , saut bagas sembari terengah – engah
“oh ibu dinda, tadi sih ibu minta saya menghubungi pak supir untuk tunggu di lobby, kalau tidak salah ibu dinda mau cek cabang grogol”
mendengar jawaban si resepsionis , bagas terkejut. Seperti ada yang ia sedang tutupi
“ooh, gitu…. Oke makasih yah mba”, ucap bagas sembari bergegas pergi