YOUR EYES TELL

memia
Chapter #1

EUPHORIA


"Aduuhh..."

Gadis cilik berambut hitam panjang itu terjatuh dengan lututnya yang mencium aspal, karena mengejar bola basket yang dilempar sahabatnya ke arah luar lapangan. Dia kemudian duduk memegangi lututnya yang berdarah, perlahan terisak menahan perih.

Seorang anak laki-laki seumurannya tergopoh-gopoh menghampirinya, dengan raut wajah khawatir.

"Kamu nggak apa-apa?"

"Huhu, sakit..."

"Harusnya tadi kamu nggak usah ngejar bolanya..." anak laki-laki itu kemudian meniup-niup lutut gadis manis yang bernama Aleya Putri Akbar tersebut.

"Lea kan cuma mau ngambiliin bolanya biar Je nggak cape main basketnya..."

Aleya masih terisak dengan Jeda Adyatama, sang sahabat kecilnya yang masih meniup-niup lututnya.

"Ya udah kita pulang nya, udah sore juga..."

Aleya mengangguk, Jeda kemudian berjongkok.

"Ayo naik, aku gendong sampai rumah..."

Aleya mengusap air matanya, lalu perlahan naik ke punggung Jeda.

"Pegangan ya..."

Tangan mungil si gadis berpegangan pada pundak teman mainnya itu.

"Maaf ya, lutut kamu jadi berdarah."

Jeda berucap pelan saat mereka hampir sampai di rumah Aleya.

"Kalau ada Je, Lea kuat kok."

Jeda tersenyum yang tidak terlihat oleh Aleya yang masih nyaman di belakang punggungnya.

 

Sampai di depan pintu rumah besar dengan dua lantai, dengan masih menggendong Aleya, Jeda membuka pintu langsung menuju sofa dan mendudukkan temannya itu di sana.

Julia, bundanya Aleya yang sedang berada di dapur segera menghampiri dua bocah yang baru masuk ke dalam rumah.

"Lho, Lea kenapa?"

Jeda yang masih meniup-niup luka Aleya, langsung berdiri merasa bersalah karena menyebabkan gadis itu terluka.

"Lea...jatuh tante. Lututnya berdarah..."

Julia segera mengambil kotak P3K, lalu segera membersihkan lukanya dan memasang plester. Aleya hanya diam, meskipun perih tapi dia harus kuat. Dia mau terlihat kuat didepan Jeda, soalnya Aleya nggak mau bikin Jeda khawatir.

Jeda juga masih diam, memperhatikan Julia yang mengobati Aleya.

"Nah sudah, makasih ya Jeda udah nganterin Lea ke rumah."

Jeda mengangguk."Tante, Jeda pulang dulu ya..."

"Jeda nggak mau makan dulu sama Lea?"

"Nggak ah tante, ibu pasti udah pulang."

"Ya udah, hati-hati ya..."

Lihat selengkapnya