BAB I
LIBUR SEMESTER
Seseorang berkata padaku, jika kau sedang bersedih maka keluar rumah lah untuk melihat langit malam beserta taburan bintang, tak hanya itu, sinar rembulan yang terang menderang akan membantu meredakan rasa sedih yang kau rasa, karena TENANG.
Teori itu bekerja padaku, namun tidak pada suatu malam, dimana suasana sangat mencekam. Tapi sebelum itu, bolehkah aku menyapa dulu?
Hai, Aku NARA SYAKIRA PRAMITA. Jelas aku seorang perempuan. Aku sedang duduk dibangku kuliah dan sebentar lagi aku akan lulus. Namun entah mengapa, di saat – saat seharusnya aku menyelesaikan skripsiku, aku malah memilih untuk menulis ini. Mungkin sebagai bentuk persembahan untuk diri karena akan mengakhiri masa MAHASISWA dan juga sebagai bentuk kasih sayang untuk lelaki-ku tercinta, yaitu YUAN. Tapi sebelum aku menceritakan kisah indahku bersama Yuan, alangkah baiknya kalian mengetahui lebih dulu kisahku sebelum ada Yuan, agar kalian tahu bahwa sebenarnya apa yang aku punya hari ini tidak serta merta didapat secara gratis, namun ada perjuangan pahit didalamnya.
~~~~~
Pada libur semester empat kami memutuskan untuk pergi berlibur ke suatu tempat. Awalnya aku hanya ingin mengajak beberapa teman yang memang sudah cukup dekat karena memang satu kelas di beberapa pertemuan mata kuliah. Tapi menurut Eyin, semakin banyak orang yang kita ajak berlibur maka akan semakin seru. Ya, Eyin adalah teman dekatku dari semester 2. Dari awal masuk ke dunia Mahasiswa, aku tidak pernah berinteraksi dengan mahasiswa lainnya, aku hanya tahu mengenai kelas, tugas, quiz dan ujian. Namun semenjak bertemu Eyin, dia mengajakku untuk lebih membuka diri untuk berteman dengan mahasiswa lainnya. Eum, mungkin bisa dibilang pada saat itu aku manusia introvert. Walaupun begitu, circle pertemananku tidak terlalu luas, dan aku mau membuka diri dengan yang lainpun karena mereka adalah teman yang mau diajak untuk mengerjakan tugas bersama. Insan, Giska, Mamun, Arpi, Rea dan Lia. Hanya mereka yang sudah di cap menjadi orang – orang yang jika aku ada kegiatan, mereka akan aku libatkan.
Memang rencana hanya rencana, tiba – tiba hari H Arpi mengumumkan di grup kami bahwa dia akan membawa temannya, masih satu almamater namun namanya sangat asing bagiku, karena tidak pernah kulihat saat kelas berlangsung.
Arpi Unniv :