Dahulu Kala
Kehangatan, ketenteraman,
bisa hadir ketika menikmati waktu
bersama orang-orang yang dicintai.
SENYUM Hana mengubah wajahnya. Efeknya seketika, drastis. Seperti langit, dari kelabu karena tersaput awan, mendadak cerah, diberi bonus berupa pelangi pula. Lesung pipit yang muncul di pipi kiri Hana memastikan orang-orang yang melewatinya akan melihatnya setidaknya dua kali, karena penasaran: kira-kira apa sih yang membuatnya sebahagia itu?
Hana memegangi secarik kertas, menatapnya penuh damba, lalu mengangkatnya ke arah sinar mentari, memastikan dia tidak salah lihat. Benar, angka itu tidak berubah. Hana menepuk-nepuk pipi. Aih, sakit! Berarti bukan mimpi, kan?
Dia sekarang memiliki cukup uang untuk mencapai tujuannya.
Taka-kun, tunggu aku, bisiknya dalam hati. Bahagia menjelma dan menelusup ke sukma, membuat angan Hana melayang. Ke Sapporo, sepuluh tahun lalu ....
***