Seorang wanita dengan hijab dan gamis pink, duduk sambil menangis. Meskipun berlinang air mata, gadis itu nampak menawan dan anggun, auranya mencerminkan seorang gadis yang tanguh, namun disisi lain ia rapuh. Ia sedang berziarah di depan makam Sunan Ampel, salah satu dari Wali Songo. Gadis itu menangis, diamnya bukan tanpa alasan, dan doanya terasa sangat khusuk.
Dua orang pria bertubuh kekar, baru masuk ke dalam ruangan, berdiri di belakang gadis itu. Membuat sang gadis ketakutan, melihat siluet kedua pria itu. Dia memutuskan untuk menyudahi doanya, dia beranjak dari duduknya. Saat mereka berpapasan, gadis itu tidak sengaja menabrak salah satu diantaranya. Pria itu menatap dalam bola mata basah si Gadis. Tanpa berkata sepatah katapun, gadis itu langsung pergi. Kedua pria itu memandangi kepergian sang Gadis.
"Masya Allah cantik sekali dia, she's mine kak Yudha," ujar Danis.
"Stop ngomongin perempuan di tempat Ziarah," tegur Yudha.
*****
Gadis itu kembali ke penginapan. Ruangan sederhana yang menyambutnya. Ia melepas hijab dan berkaca, menatap dalam dirinya atas perlakuan bodoh yang dia ambil. Tak lama pintu di ketuk, dengan wajah yang ketakutan, gadis itu membuka pintunya.
"Wita," seorang perempuan menangis lalu memeluknya.
"Wita maafin kakak ya, maaf kamu harus ngalamin ini," lanjutnya.
"Kakak." Yuwita menangis di bahu Kakaknya, Farah.
Kakak Iparnya Amran, menenangkan kedua wanita itu.
"Kita pulang yuk, kita bicarakan di rumah," ujar Amran.
*****
Pagi ini Yuwita sarapan bersama ke dua kakaknya. Yuwita duduk sambil makan salad dan minuman ice americanonya.
"Wita, kakak sama Mas Amran dua hari lagi pulang, kamu oke disini sendiri?"
"Oke kok, kan aku udah gede juga."
"Malang bukan Adelaide, kota ini ramai, kamu bisa nyasar di sini," kata Amran.
"Iya aku tau, tapi sekarang kan udah ada google maps."
"Kita merencanakan kalo kamu akan tinggal dengan keluarga Mas Amran.”
"Keluarga yang mana? Adeknya Mas Amran? Aduh aku gak mau Kak, yang ada aku dicaci maki disana," kata Yuwita dengan wajah panik.
"Bukan. Keluarga jauh, dia anaknya dari adik nenek Mas."
"Hah? Intinya bukan keluarga Mas kan?"
"Keluarga tapi jauh. Kamu belum pernah ketemu deh.”
"Lusa kamu kami akan antar kamu kesana.”
"Oke.”
*****
Yuwita mengambil air wudhu, ia menemukan masjid disaat waktu salat tiba. Waktu dzuhur, sayangnya Yuwita tertinggal 1 rokat.