Yuwita Gadis Malang

Tiwul
Chapter #3

3. Dimulai dari Mama

Pukul 6 Yuwita sudah pergi dari rumah, dia tidak mengatakan akan kemana. Tapi Yudha, sudah membaca tingkahlaku Yuwita, merasa ia tidak perlu mengkhawatirkan perempuan itu.

Keluarga itu melakukan ritual pagi mereka seperti biasa.

"Semalam kamu pulang jam berapa Nak?"

"Jam 01:15 Bu, Yuwita masih di working space sampai jam 1."

"Kenapa dia bekerja sangat keras? Kamu gak marah-marahkan sama dia kan Mas?"

"Buat apa marah sama gadis batu kayak dia."

"Mas gak boleh ngomong gitu, nanti kalo jadi jodoh gimana?" ejek Anggi.

"Itu gak akan Anggi."

"Amran kemarin bilang kalo kita harus jaga dia. Gadis itu tidak sekuat yang kita lihat."

"Kalo dia saja menolak bantuan kita, kenapa harus kita bantu lagi. Sudahlah Ibu jangan terlalu mengurusi dia, Ibu fokus aja dengan kesehatan Ibu. Gadis yang ibu khawatirkan itu sudah pergi dari pagi"

"Anggi kali ini setuju sama Mas Yudha Bu. Ibu pikirin diri Ibu dulu aja."

"Ibu rasa ada alasan kenapa dia berperilaku seperti itu."

"Alasanya hanya satu, karna sudah dari sifatnya seperti itu. Mungkin itu yang diajarkan Ayah dan Ibunya dulu."


*****

Yuwita kini berada di depan sebuah bangunan, tempat terakhir kali Mami bertemu dengan Mama-nya. Tempat dimana Mama-nya terakhir kali menggendong Yuwita, sebelum akhirnya dia menghilang.

Dari foto, 20 tahun lalu bangunan itu masih baru. Namun sekarang, tempat itu sudah usang.

Yuwita duduk di salah satu kursi menunggu pesanannya datang. Kopi tiam dengan roti butter, makanan terakhir yang Mami pesan bersama Mama.

Seorang pegawai muda menyajikan pesanan Yuwita di atas meja.

"Silakan pesananya."

"Mbak, mau tanya kalo disini ada pegawai yang udah lama gak ya? mungkin sekitar 20 tahunan?"

"Ada mbak, tapi bukan pegawai, namanya Pak Tedjo, sekarang dibagian office."

"Bisa saya ketemu?"

"Mbak siapanya ya? Karna saya ga bisa sembarangan ajak ketemu Mbak."

Lihat selengkapnya