Z FLAKKA 20

Adine Indriani
Chapter #23

#PEMUJA SESAT

Membawa sebuah kotak berisi penemuan-penemuan dan barang-barang dari kamar indekos David Situgiring,

setelah penyelidikan selesai barang-barang itu dikembalikan ke pihak keluarga. IPTU Bima dan Eddie sudah berada di depan rumah keluarga mendiang David. Saudara perempuannya yang bernama Desi menyambut kedatangan mereka. Kotak itu diserahkan kepadanya dan memberikan ucapan terima kasih atas penemuan David yang sedikit banyak membantu kepolisian untuk mengungkap Si Kolektor Kelingking.

Desi terharu mendengarnya, karena pelaku sudah tertangkap. Hingga tidak bisa membendung tangisan kebahagiaan. Menerima kotak dari barang-barang peninggalan mendiang adiknya. Mungkin saat ini, David sudah bertemu dengan istrinya dan bisa tersenyum dari atas sana.

“Semoga David tenang di Surga,” ucap Desi.

“Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras David yang tak pernah memyerah menyelidiki kasus kematian istrinya. Dan, kami meminta maaf jika terlalu lama meringkus pelakunya,” tutur IPTU Bima yang ditemani IPTU Eddi di sampingnya.

Tumpah ruah airmata Desi setelah mendengar pernyataan tulus dari Bima, ia tak menyangka jika kerja keras yang dianggap kegilaan oleh keluarganya, teman-temannya dan juga tetangganya bisa membuahkan hasil. Oleh karena itu, Desi sebagai satu-satunya saudara yang paling dekat merasa sangat terharu.

Setelah itu, Bima dan Eddie berpamitan untuk melanjutkan penyelidikan kasus baru ke ruang otopsi. Jasad baru yang terkubur ditemukan di lubang yang dangkal di dalam terowongan sumur bekas penggalian tambang ketika mengejar Si Kolektor Kelingking. Identitasnya dan penyebab kematiannya harus diketahui sebelum menyatakan apakah mayat tersebut meninggal secara normal atau korban pembunuhan. 

 Di ruangan autopsi, Dr. F. PD. BS Puput Hamzah seorang ahli forensik, juga seorang ahli penyakit dalam dan bedah syaraf, sedang membedah korban. Sebuah pisau bedah sedang menyayat dalam dan perlahan bagian dadanya yang sudah digaris berbentuk Y terlebih dahulu. Bima datang sambil membuka kacamata hitamnya, pandangannya berkeliling mencari seseorang di setiap sudut ruangan itu. 

“Di mana dokter Alan?”

“Dokter Alan sudah pensiun, tapi jika kamu rindu bisa memintanya untuk datang,” ketus Dokter Puput menjawab.

“Ahahaha … aku hanya ingin mendengar kabarnya saja, baiklah … nanti aku akan meneleponnya,” timpal Bima santai. 

“Jangan salah paham, aku murid Dokter Alan dan beliau adalah mentor terbaik yang pernah kukenal. Hanya saja, aku sedikit kesal jika setiap orang yang datang ke sini selalu menanyakannya.” Sembari berbicara, ia masih bisa fokus dengan tubuh mayat di tangannya.

Bima hanya mengangguk.

Melihat tangan yang lihai seperti membuka resleting dari jaket. Semudah itu Dokter Puput memperlakukan jasad bedahannya. Membuat Eddie merasa mual. Sebentar lagi seluruh isi organ dalamnya akan terlihat, ia tak sanggup lagi. Lalu, berbisik pada Bima untuk mengizinkannya menunggu di luar saja, ia belum sanggup untuk melihat mayat yang terbelah seperti itu. Membuatnya pusing dan ingin muntah. Eddie tidak ingin membuat kotor ruang otopsi.

“Ck … ckck, sana,” ujar Bima sedikit kesal.

“Siapa pemuda ini, dok?”

“Dari kartu perpustakaan mahasiswa yang ditemukan di sakunya, pemuda ini bernama Derry Arisandi, mahasiswa semester satu di sebuah kampus negeri Jakarta.”

Kampus Ning mengajar.

Sebuah tubuh yang tak bernyawa bisa berbicara dan mengatakan semua yang terjadi dan apa sebab kematiannya. Dada yang sudah tersayat membentuk huruf Y, Dokter Puput mengambil gergaji untuk memotong tulang sebelum mengambil semua organ dalamnya. Memisahkan antara organ jantung, paru-paru, limpa, ginjal dan usus. Di dalam usus besarnya penyelidik bisa mengetahui apa yang terakhir di makannya. Di dalam ginjal dan livernya juga bisa mengetahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalamnya. Begitu juga dengan organ lainnya.

Dengan sebuah pinset, ia mengambil bagian dalam usus. Menaruhnya di sebuah tabung kecil memberinya cairan dan meletakannya di bawah mikroskop. “Di dalam ususnya korban terdapat selada, daging patty, bombay dan tomat. Korban terakhir makan burger … tanggal berapa sekarang?” tanya Dokter Puput sembari menoleh pada kalender di dinding.

“Memangnya kenapa dengan tanggal dan burger?” tanya balik Bima.

“Kemungkinan mahasiswa ini memiliki latar belakang dari keluarga mampu, karena biasanya akhir bulan tidak ada mahasiswa yang mengisi perutnya dengan burger!”

“Hehe … ternyata kamu sangat mirip dengan Dokter Alan. Keduanya sangat teliti ketika sedang mencari.”

“Ada luka di gusi bagian atas, seperti tersentak sesuatu, terdapat busa halus pada rongga mulut dan hidung. Di dalam hatinya ada kandungan darah, ekstasi dan LSD (Lysengic Acid) sejenis obat yang menyebabkan halusinogen.”

“Jadi, pemuda ini overdosis?”

“Sepertinya, pemuda ini dicecoki minuman campuran yang sudah kusebutkan tadi.”

“Kamu yakin pemuda ini dicekoki?”

“Jika memang pemuda ini seorang pecandu akan muncul tanda-tanda fisik lainnya, seperti pupilnya melebar, warna kulit pucat, bekas suntikan, ginjal yang rusak, warna hati yang gelap. Namun, aku yakin dia bukan pecandu,”

“… dan yang membuat semakin aneh ada tato baru seperti pentagram (gambar bintang yang dilingkari) di tengah dadanya,” sambungnya.

“Semacam ritual aneh?”

Lihat selengkapnya