"Kamu pilih istri yang waras apa enggak bisa? Masih bocah, gila pula!"
Kalimat itu selalu diucapkan oleh Ibu saat Zainab--istriku--mulai berteriak histeris dan mengamuk di dalam kamar. Seorang gadis belia berusia delapan belas tahun yang terpaksa kunikahi karena wasiat dari seorang ayah di penghujung usia. Pernikahan yang harus kujalani meskipun tidak ada cinta sama sekali. Pernikahan sebagai penebus dosa akibat kelalaian berkemudi hingga menghilangkan nyawa seseorang.
Kupandangi wajah ayu Zainab yang sudah tertidur pulas di atas tempat tidur. Cantik, tetapi penuh dengan tekanan. Aku membuatnya terpuruk di usia yang seharusnya menjadi awal untuk menuju cita-cita. Gadis manis dengan lesung pipi yang sebenarnya akan meneruskan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi. Namun, semuanya pupus karena kesalahanku.
Aku pun lebih sering menghabiskan waktu untuk menikmati angin malam di balkon kamar. Tidak ada keberanian untuk diri ini menyentuh dan berbuat lebih dengan Zainab meskipun dia sudah sah menjadi istriku. Secangkir kopi hangat selalu menemani saat penyesalan mulai kembali menggerogoti hati.
"Kenapa Bapak belum tidur?"
Suara lembut seorang perempuan--yang baru satu bulan ini berbagi kamar denganku--menyapa telinga. Aku mendapati Zainab berdiri di ambang pintu balkon. Dua belas tahun jarak usia kami, membuatnya memanggilku dengan sebutan Bapak. Dia tampak seperti perempuan normal lainnya, berusaha menjadi seorang istri yang baik meski tidak ada cinta untukku.
"Tidak apa-apa, Za. Kamu tidur saja, sebentar lagi hujan. Lagi pula, sudah hampir tengah malam," jawabku.
Sekali kilatan petir menyambar. Kemudian, diikuti suara menggelegar, membuat Zainab tak mampu mengendalikan emosinya lagi. Perempuan itu kembali histeris, duduk meringkuk di salah satu sudut kamar sambil memeluk kedua lutut.
Kurengkuh tubuh mungilnya yang bergetar hebat, memeluknya erat. Mencoba memberikan ketenangan yang mungkin tidak seberapa. Zainab difonis mengidap anxiety disorder setelah kecelakaan yang merenggut nyawa ayahnya. Gangguan yang menyerang alam bawah sadar akibat suatu peristiwa hingga membuatnya mengalami trauma berkepanjangan dengan sebuah kejadian.