Zachariel

Davian Mel
Chapter #2

Part II

Pandangan Michael terpancang serius pada Zachariel selama keduanya terbang menuju Surga. Tidak sedikit pun ia membiarkan malaikat muda itu hilang dari pandangannya. Michael tidak henti-hentinya mengucapkan doa agar seluruh paranoianya hanyalah paranoia belaka, tetapi semenjak kemarahan-Nya sering tersiar ia selalu diliputi oleh perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan. Walaupun sesungguhnya Michael tidak seharusnya khawatir akan semua ini, karena segalanya terkendali dalam kuasa-Nya, bergerak sesuai kehendak-Nya yang sempurna.

Tetapi Michael, dia tetaplah hamba, dia tidak memiliki kesempurnaan itu.

Keduanya mendarat di atas Surga, dan seketika ketenangan menyelubungi perasaan Michael dalam ukuran sementara. Zachariel berderap cepat di depannya, terdengar masih kesal atas apa yang terjadi antara dirinya dan kakaknya selama berada di planet kecil yang mereka datangi tadi. Salah satu prajurit malaikat lewat, dan Michael memanggilnya. Sebuah perintah ia lontarkan pada sang prajurit, ia meminta agar terus mengawasi Zachariel.

Walaupun perintah Michael dirasa tidak perlu, karena tahta-Nya bergetar lagi. Secara serempak, seluruh penghuni surga meletakkan kening mereka pada Surga dan menunduk.

Zachariel, tidak ada yang lebih malaikat muda itu cintai selain Tuhan. Getaran tahta-Nya cukup membuatnya kembali dan melupakan planet bumi yang sempat mengusik pikirannya tadi. Dan semua penghuni surga tahu, Zachariel mampu bersujud sangat lama untuk mengungkapkan cinta dan takut-Nya kepada Tuhan. Tidak ada yang bisa mengusik malaikat muda itu jika sudah berada pada ketaatannya, dan sema penghuni surga kagum pada bentuk ketaatan dan penghambaannya itu.

Michael, yang terlebih dahulu bangkit dari sujudnya, merasa tenang karena itu artinya ia tidak perlu mengkhawatirkan Zachariel yang penasaran pada manusia.

Namun, ukuran tenangnya hanya sementara.

Karena Michael mendengar suara derap langkah yang konstan dan teratur. Segera ia menoleh ke belakang, dan melihat barisan prajurit malaikat berbaris teratur bersiap-siap dalam tugas mereka untuk menuju bumi. Ketua pasukan mereka memberikan komando dengan wajah teguh, mengungkapkan barisan perintah kepada satu persatu malaikat secara runut dan teratur. Michael memejamkan matanya, perih. Apa yang ia lihat bukan barisan prajurit biasa.

Ini prajurit Azrael yang ditugaskan ke bumi.

Lihat selengkapnya