Zahra Story

Dingu
Chapter #2

1

Deringan hp membuat seorang gadis berpakaian piyama sadar dari lamunannya. Dirinya langsung melihat hp keluaran baru miliknya yang baru saja dia beli beberapa hari yang lalu.

Melihat sebuah nama di layar hpnya membuatnya tersenyum sangat lebar, sehingga menampilkan giginya yang putih. Bagaimana tidak, bila kekasih mu ngechet dan memberikan kabar yang sudah kau nanti selama seharian ini.

Kau di mana, - tulis chetan itu.

Aku di rumah. Akhirnya kau bales chetan ku. Aku menunggu mu seharian loh, apa kau tidak kangen denganku? Aku tau kita masih anak SMA, tugas mesti banyak. Tapi, jangan lupa balas chetan ku dan memberikan kabar dong, -balas gadis itu.

Kau begitu berisik. Aku hanya bertanya di mana dirimu, tapi sekarang kau malah berisik dan mengomeli ku tiada henti. Aku ingin bertanya, apakah kamu mencintai ku?-tulis diseberang sana.

Tentu saja aku mencintaimu, jika tidak. Tidak mungkin aku menerima ajakan pacaran dari mu, kau tau kan kalau aku sungguh mencintaimu, -balas gadis itu.

Baguslah kalau begitu. Aku ingin meminta sesuatu padamu Zahra. Apa kau ingin memberikannya padaku? Dengan ini aku tau kau benar-benar mencintai ku,- balas lelaki tersebut.

Iyah, tentu saja aku mencintaimu. Apa yang aku inginkan, tumben sekali kau memintanya padaku Kenzo, - tanya gadis yang bernama Zahra tersebut.

Perlihatkan itu kepadaku. Aku tau kau mengerti maksud ku. Jika kau mencintai ku, pasti kau berikan itu padaku, - jawab kekasih Zahra yang bernama Kenzo.

Zahra diam sebentar. Dirinya tidak langsung membalas chetan dari kekasihnya, tapi dirinya kaget dan mencerna apa yang dimaksud kekasihnya.

Dirinya bukan gadis polos yang tidak mengerti soal begituan. Dia sangat mengerti, mengerti sekali jika soal begituan. Bagaimana pun dia anak SMA yang sudah mengerti hal terlarang.

Hanya saja, dirinya kaget mendengar permintaan kekasihnya yang jauh di sana. Pertamanya dia bahagia mendengar kekasihnya meminta sesuatu karena selama sebulan mereka pacaran, kekasihnya tidak pernah meminta apapun. Tapi permintaan sungguh membuatnya ga habis pikir. Apa dia harus menerima pernyataan dari kekasihnya.

Apa maksud mu Kenzo? Ini hal yang tidak mungkin aku bagikan. Aku wanita yang sudah seharusnya menjaga martabat. Ditambah lagi aku tau kau dari keluarga yang sangat kental akan aturan agama, tapi kenapa kau meminta hal beginian padaku? Apa kau tidak mengerti soal perasaan wanita jika aku memberikan ini padamu? -tanya Zahra yang tidak mengerti jalan pikiran sang kekasih.

Kau berisik sekali ternyata. Aku hanya memintanya padamu, lagian kau bilang mencintai ku. Seharusnya kau akan mengikuti keinginan ku. Apa kau tida mencintaiku? Apakah selama ini hanya obrolan saja soal cinta? Lagian aku meminta ke dirimu, bukan ke wanita lainnya. Aku tau aku dari keluarga yang kuat akan agama, tapi yang kuat agama itu keluarga ku. Bukan aku, - balas Kenzo.

Lihat selengkapnya