ZAIRA

Malini
Chapter #2

Ayah Manda

Mereka berdua sedang sibuk di kamar Manda. Sebenarnya, Manda saja yang sibuk. Zaira hanya diam saja, memain-mainkan ponselnya. Manda terus memerhatikan penampilannya di depan cermin. Memiring-miringkan badannya, mengecek model rambutnya, dan tersenyum manis setelahnya. Sempurna. Sedangkan Zaira, tidak akan pernah ia mau melihat dirinya sendiri di depan cermin dengan penampilan seperti itu.

“Jay, ayah lo gak ke sini?” tanya Manda.

“Langsung nunggu di sana katanya.”

“Oh…”

“Papa lo, gimana?” tanya balik Zaira.

“Papa sudah di rumah kok, barusan banget tadi sampai. Paling sekarang lagi leyeh-leyeh di kamar,”

“Oh… sibuk banget ya dia? Bahkan dua tahun gue di sini pun belum pernah sama sekali ketemu.”

“Papa cuma datang kalau aku liburan semester atau hari raya aja, Jay. Itu juga kalau dia lagi gak sibuk. Dia mau bikin aku mandiri katanya.”

“Halah, mandiri apaan? Tiap hari masih dibantu Mbok dan Eha, gitu.”

“Haha, iya juga sih. Tau tuh papa, hehe.” Manda terkekeh. “Lo pulang kampung terus sih, Jay, kalau papa pulang pas kita liburan. Gak pernah ketemu, kan jadinya…”

“Namanya juga liburan, pulang lah… ngapain coba di sini? Gue kan juga mau nengokin ayah,”

“Iya deh…”

Tiba-tiba ponsel Manda berdering.

“Ya, halo? Eh, udah di Rotunda? Masih di rumah… sebentar lagi nih ke sana. Tunggu ya… pokoknya kalau kamu nemu ada orang pakai kebaya hitam, itu pasti aku.”

Zaira memerhatikan.

“Yakinlah… ini aku udah pakai kok. Mau liat? Nanti aku fotoin penampakannya. Gak bakal susahlah nyarinya, yang pakai kebaya hitam kan jarang banget, haha…”

Zaira semakin penasaran.

 “Oke, tunggu yaa. Bye…

Selesai percakapan, Manda langsung selfie. Seperti biasa, dengan gaya dua jari membentuk huruf ‘V’. Setelahnya, ia langsung mengirimkan foto itu ke orang yang meneleponnya tadi.

“Siapa?” Zaira mengernyitkan dahi.

“Sandi.”

***

Lihat selengkapnya