Zani Ressiana nama lengkapnya, Zani nama panggilannya, badanya bisa dibilang kurus, rambutnya lurus panjang dan berwarna hitam. Kulitnya lumayan putih, dan tinggi badanya cukup dibilang tinggi, untuk gadis seusianya.
Zani dan kedua orang tuanya baru pindah rumah kemarin dari Jakarta ke Bandung.
Pagi itu, sang ibu yang bernama Sumi, terlihat kesal sekali kepada anak gadisnya yang masih tertidur pulas di kamarnya.
Anak semata wayangnya itu, tidur bagaikan putri tidur yang tidak bisa bangun sebelum dikecup sang pangeran. "Aduh, kenapa tuh anak belum bangun juga, ya, " Keluh Sumi.
Sumipun segera menyerobot masuk ke kamar anak gadisnya yang terus saja tertidur pulas.
"Treng... Treng... Treng... " Begitulah suara panci yang dipukul Sumi untuk membangunkan Zani yang sedang tertidur pulas di ranjangnya yang bercat merah jambu dan sudah agak reot.
Zani kala itu sedang bermimpi indah berpacaran dengan seorang pangeran tampan di bawah pohon rambutan.
Zani terkejut dan terbangun, "Aduh, berisik banget sih, bu" Kata Zani sambil mengelap jigongnya.
"Zani, ini udah siang cepat mandi! " Kata Sumi sambil menarik selimut Zani yang bergambar Shaun The Sheep.
"Iya, Zani bangun nih, bu, " Kata Zani sambil mengucek-ngucek kedua matanya yang penuh dengan belek yang merambat.
Zani lalu segera pergi ke kamar mandi dan segera mandi walaupun hanya sepuluh menit saja.
Sumi keluar dari kamar Zani dan menghampiri sang ayah yang bernama Dudung, yang sedang duduk di kursi sambil menyeruput secangkit kopi dengan harga seribu lima ratus.
"Zani udah bangun bu? ' tanya Dudung.
"Udah, dia lagi mandi tuh" Jawab Sumi sambil menyiapkan makanan untuk sarapan.
Beberapa menit kemudian Zani datang menghampiri kedua orang tuanya, "ibu, ayah, aku berangkat, ya, " Kata Zani yang terlihat tergesa-gesa.
"Makan dulu, nanti kamu lapar! " Kata Sumi.
"Aduh,nggak ada waktu, aku takut kesiangan, bu. " Kata Zani sambil menyeruput segelas susu yang sudah disiapkan Sumi. "Dah... " Kata Zani segera berlari.
Sumi menggelengkan kepalanya dengan santai, "Dasar tuh anak, bukanya sarapan dulu, malah langsung pergi. "
"Mungkin dia lagi diet. " Kata Dudung.
Sumi memicingkan sebelah matanya seolah tidak mengerti jalan pikiran Dudung, "Pak, dia udah ceking begitu, ngapain diet lagi? " Kata Sumi sambil menikmati sepiring nasi goreng dengan lauk pauk lele jumbo.
Zani berdiri di depan rumahnya. Tidak lama kemudian seorang Tukang Ojek datang menghampirinya. "Neng, mau kemana? " tanya Tukang Ojek sambil tersenyum lebar memamerkan giginya yang putih kinclong bagai model iklan perodolan.
Zani menoleh ke arah Tukang Ojek yang berada di sampingnya. "Wah, bagus banget, tuh motornya, ah paling juga baru ngeridit. " Kata Zani dalam hati.
Tukang Ojek berdehem sejenak. Tukang Ojek merasa bingung karena pertanyaanya tidak dijawab Zani. Zani hanya serius memperhatikan motornya. "Neng, mau kemana? " Tanya Tukang Ojek lagi
Zani tersadar dari keasyikannya memandangi motor Tukang Ojek, "Ya mau ke sekolahlah, masa mau ke kuburan, sih. Emang nggak liat, aku pakai seragam sekolah? " Kata Zani dengan wajah judes kayak penagih hutang.
Tukang Ojek terperangah, "Ya maaf, jangan marah gitu dong, neng. Terus gimana, mau naik ojek mamang ga? "
Zani memutar kedua bola matanya ke kanan dan ke kiri. "Murah nggak, nih? " Tanya Zani pura-pura acuh padahal butuh.