Zea

Kai Skala
Chapter #4

03-Wakil ketua OSIS

Begitu masuk keas. Nava tersenyum kecil saat melihat di atas mejanya ada sebuah paper bag berisi cemilan kesukaannya. Dalam hati ia menduga-duga, pasti ini ulah Raden. Tapi ada yang terasa janggal. Tumben sekali Raden datang ke sekolah sepagi ini, biasanga ia akan menyerahkan langsung, bukan hanya meninggalkan begitu saja. Mungkin kali ini Raden memang ingin memberi kejutan dengan cara yang berbeda.

"Cieee... dapat apa tu?" suara Ella membuyarkan lamunannya.

Nava spontan mengambil paper bag itu dan memasukkannya ke dalam tas.

"So sweet banget pacar kita, va," goda Ella sambil tersenyum nakal.

"He! pacar aku." geram Nava

"Iya deh, iya," ucap Ella dengan wajah dibuat sedih.

Ella adalah siswi kelas XI Mipa 2, sekelas dengan Nava dan Kirana. Ella adalah orang paling rendom yang pernah Nava kenal, meski sering menyebalkan, Nava tau hari-harinya akan terasa sepi tanpa sahabatnya itu.

"Ell, lusa ikut gue nonton basket, kan?" tanya Nava sambil menatap Ella penuh harap.

"Iya dong, gue kan mau jadi supporter. Tapi Rael nggak ikut ya, va," sambungnya.

"Nggak. "

"Yahhh... padahal gue mau liat Rael." ucap Ella dengan nada kecewa

"Lo semangatin Daffa aja."

"Nggak! Daffa tu orang paling ngebelin yang pernah gue kenal,"gerutu Ella

"Aslinya dia baik kok," ucap Nava dengan senyum-senyum menjahili sahabatnya itu.

"Terserah deh," pasrah Ella

"Semuanya ke LAB sekarang, ibu defa sudah menunggu untuk praktek. Bawa semua perlengkapannya," ucap Radit selaku ketua kelas yang tiba-tiba memasuki kelas.

Minggu lalu ibu defa selaku guru fisika, menyuruh siswa-siswi membawa bahan untuk praktek. Sesuai yang mereka di butuhkan.

"Ella, Lo bawa bahannya kan?" tanya Nava buru-buru.

"Ad kok, ini." Ella menunjukkan Coca cola ukuran sedang yang ia bawa

"Ayo ke LAB sekarang," ulang radit.

Semua siswa-siswi kelas XI Mipa 2 meninggalkan kelasnya, mereka menuju LAB IPA untuk praktek. Di Sana ibu defa sudah menunggunya. Setelah semuanya sudah berkumpul, Ibu defa menjelaskan kembali tata caranya agar siswa-siswi lebih paham, dan tidak asal mencampurkan bahan-bahan yang mungkin bisa membahayakan mereka.

"Oke Sekarang bergabung di kelompoknya masing-masing, kita mulai," ucap ibu defa mengarahkan siswa-siswi.

"Sekelompok gue mana."

Lihat selengkapnya