Zea

Kai Skala
Chapter #5

04-Bola voli

Pagi ini Raden dan teamnya akan lomba basket. Mereka datang ke sekolah lebih awal, sebagai titik kumpul. Mereka lomba di SMA Garuda yang berada tidak begitu jauh dari sekolahnya.

Setelah kejadian kemarin Raden belum pernah berkomunikasi dengan Nava lagi, Nava memilih berangkat bersama Joe dan anggota OSIS lainnya, sedangkan Raden berangkat bersama teamnya. Meskipun sebelumnya mereka telah berjanji untuk berangkat bersama.

Zea baru saja sampai di sekolah setelah team basket berangkat. Suasana sekolah sudah sepi, tidak ada lagi siswa yang berkeliaran. Pertanda sebentar lagi pelajaran akan dimulai. Ia mempercepat langkahnya menuju kelas yang berada di ujung. Pelajan belum dimulai dan guru pun belum di kelas. Kalas masih riuh, ada yang bercerita, fokus pada ponselnya, bahkan ada yang baru mengerjakan tugas yang di berikan minggu lalu. Zea berjalan tenang menuju mejanya, menarik kursi lalu duduk sesekali berbicara dengan gina teman sebangkunya.

Jam istirahat tiba, Zea membuka bekal yang ia bawa agar ia tidak perlu ke kantin. Tapi apa yang sudah direncanakan tidak selalu berjalan dengan mulus, ada kalanya semesta ingin membuat kita kesel, tapi mau gimana lagi. Seperti hari ini Zea lupa membawa air minum, yang berarti ia harus berjalan sendiri menuju kantin. Andai saja ia cepat sadar, ia bisa ke kantin lebih awal bersama dengan teman sekelasnya.

Suasana kantin sangat ramai, bau makanan membuat perut semakin terasa lapar. Zea berjalan menyalip beberapa siswa menuju tempat minuman yang berada di sudut. Ia mengambil satu botol air mineral kemudian dengan cepat membayarnya. Melihat sekeliling kantin yang sangat punuh ia mempercepat langkahnya keluar. Ia tidak ingin berada di sana lebih lama. Ia berjalan sambil menenteng air mineral yang dibelinya, biasanya jika ada kirana meskipun membawa bekal mereka akan tetap memakannya bersama di kantin.

Brukkkkkk!

Di perjalanan bola voli tiba-tiba menghantam kepala Zea cukup keras. Membuatnya spontan memegangi kepalanya yang terasa sakit. Beberapa siswi di sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut pun berlari menghampiri Zea, memastikan ia tidak kenapa-napa.

"Gapapa kan," ucap seorang siswa yang terlihat panik menghampiri Zea. "Maaf banget gak sengaja," lanjutnya lagi.

"Nggak apa-apa kok," ucap Zea berusaha terlihat sepeti tidak terjadi apa-apa meskipun kepalanya masih sedikit nyut-nyutan.

"Makanya main voli hati-hati," ucap seorang siswi yang juga berada di sana.

"Maaf ya sekali lagi," ucap siswa tersebut lalu pergi meninggalkan Zea.

Kini tinggal Zea dan beberapa siswi yang menghampirinya tadi. Zea berterima kasih kepada siswi tersebut, bahkan mereka ingin mengantarnya ke kelas namun zea menolaknya. Ia masih bisa berjalan sendiri.

Sesampainya di kelas, ia membuka air mineralnya lalu meneguknya beberapa kali. Ia merasa hari ini adalah hari yang sial, dimulai dari ia lupa membawa air mimum sampai ia terkena bola voli. Tapi santai saja, itu bukan masalah besar dan ia tidak ingin memikirkannya lebih lama.

Lihat selengkapnya