"Selamat pagi pak!" sapa siswa itu dengan semangat sambil melebarkan senyuman manisnya.
Dia adalah Zola Grafresya siswa kelas XI di SMA Grada. Dia sangat populer di sekolahnya. Setiap hari siswa itu selalu menebarkan senyuman dan pesonanya, tak heran jika para cowok di sekolahnya selalu mengejarnya. Zola juga termasuk siswa yang pintar dan berprestasi, banyak piagam yang ia raih selama mengikuti lomba di sekolah.
"Eh, eneng Zola. Selamat pagi kembali," satpam sekolah itu membalasnya.
"Zola belum telat kan pak?"
"Belum neng, kebetulan sepuluh menit lagi masuk. Kenapa neng zola? Tumben datangnya agak telat."
"Nanti Zola ceritain, yang penting sekarang Zola masuk kelas dulu ya pak. Oh iya, ini kunci mobil saya titip ke bapak ya," ucapnya sambil berlarian menuju kelasnya.
Zola hari ini sedikit terlambat datang ke sekolah dikarenakan telat bangun pagi dan lupa menyalakan alarm. Tidak sepertinya biasanya dia seperti itu.
Zola berjalan sangat terburu-buru, tiba-tiba saja ia terpeleset di lantai koridor sekolah. Untung saja ia tidak jatuh karena ada yang menolongnya dari belakang dengan cara menarik ranselnya. Zola berbalik melihat siapa yang menolongnya. Tampaknya sangat asing karena sebelumnya ia tidak pernah melihatnya. Dia ternyata seorang cowok.
Zola diam dan mematung menatap cowok itu. Hatinya berdebar. Mata Zola menatap cowok itu tanpa kedip. Namun, selang beberapa detik cowok itu menepuk bahu Zola dan membuat Zola terkejut.
"Lo nggak papa?"
"Eh iya, nggak papa kok," ucap Zola sambil menundukkan kepalanya.
"Syukurlah kalau lo nggak papa. Gue pergi dulu ya," kata cowok itu sambil tersenyum.
Hati Zola benar-benar meleleh saat melihat senyuman cowok itu. Namun ia bertanya-tanya siapa cowok itu. Tanpa berpikir panjang ia mengikuti cowok itu diam-diam. Zola penasaran kemana cowok itu pergi, ternyata cowok itu menuju ruang kepala sekolah. Dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu Zola pun menguping pembicaraan mereka.
"Saya sudah cek berkas yang kamu serahkan kepada saya kemarin, tidak ada catatan perilaku burukmu. Jadi kamu sudah diterima di sekolah ini."
"Terima kasih banyak pak," ucapnya sambil tersenyum.
"Yaudah, sekarang kamu pergi menuju ke ruang kesiswaan untuk mengambil seragam kamu."
Cowok itu mengangguk lalu ia segera bangkit dari kursinya.
Zola benar-benar terkejut mendengarnya, ternyata cowok itu murid baru di sekolahnya. Gadis itu benar-benar sangat antusias sekali. Kemudian ia segera meninggalkan area ruangan kepala sekolah agar tidak ada yang mengetahui bahwa ia telah menguping pembicaraan mereka.
****