Zeeya and Her Diary Book

Zal zal
Chapter #5

Bab 5 | Masalah Baru

“lo mau ikut? Buruan naik”

“e-enggak deh, aku mau balik ke sekolah.” Jawabku.

“yaudah, hati-hati baliknya.” Hansel membawa motornya pergi melaju kencang.

Aku memutuskan untuk kembali ke sekolah sendirian. Aku berlari dangan mata berkaca-kaca karena belum berhasil menemukan Kairo. Sampai di parkiran sekolah, aku masuk lewat dinding yang kupanjat, sama seperti tadi. Suasana sekolah hening sekali, jam pelajaran pasti belum berakhir.

Aku tidak segera menuju ruang kelasku, melainkan ke toilet wanita untuk bersambunyi agar tidak ada guru yang memergoki aku keluar saat jam pelajaran. Aku menunggu di sana sampai bel istirahat berbunyi, lalu keluar setelahtampak beberapa murid yang bermunculan. Para murid berhamburan keluar ruang kelas masing-masing menuju kantin atau lapangan. Sementara aku berjalan menuju ruang kelasku.

Saat baru masuk ke ruang kelas, Hana menyambutku, “Zeeya! Udah selesai ‘misi’nya?”

Aku hanya membalasnya dengan senyuman sambil berjalan menuju bangku milikku dan duduk termenung.

“hah? Misi apa?” Nisa kelihatan bingung.

“misi yang biasanya itu loh, bolos berkedok bimbingan olimpiade yang gue bilang ke lo pagi tadi. Perizinannya udah lo urus tadi? Jangan sampe salah tulis absensi, Zeeya kan murid berprestasi di sini” Hana berceloteh panjang.

“iya, aman kok. Tenang aja, Zee. Emang tadi kamu habis dari mana?” tanya Nisa.

“sekolahnya Kai” jawabku singkat.

“udah ketemu pacar kesayangan lo yang hilang itu? Eh, lo pakai jaket punya siapa? Kok gue baru lihat lo punya jaket kayak gini.” Hana menunjuk jaket yang sedang kupakai.

“ini... tadi punya Reega ...” aku gelagapan, rupanya jaket yang kupinjam dari Hansel belum sempat aku kembalikan.

“eh iya Zee, tadi pembagian hasil ulangan biologi. Tenang, kamu nggak remidi kok.” Nisa memotong ucapanku lalu menyerahkan selembar kertas kepadaku.

Aku menerima kertas itu. Untunglah aku tidak remidi, meski nilaiku pas KKM hasil bergadangku semalaman bersama Reega. Aku tidak sanggup kalau harus mengerjakan ulang soal-soal itu lagi dengan kondisiku yang sekarang ini sedang tidak baik-baik saja.

“guys, ayo ke kantin. Gue laper habis ngerjain remidian biologi tadi,“ celetuk Hana.

“iya, ayo.” Jawab Nisa.

“aku nanti aja makannya pas jam istirahat kedua.” Aku menolak ajakannya.

“beneran nih, ngak mau ikut? Kita bisa menghibur hatimu yang sedang gunda gulana itu. Ayo, Zee!” Ajak Nisa dengan sedikit memaksa.

“beneran. Aku nggak papa kok! Lagian aku mau ngerjain tugas-tugas yang numpuk kemarin.”

“ake, deh. Kita jalan dulu.” Hana dan Nisa keluar kelas meninggalkan ku seorang diri.

...

Lihat selengkapnya