Zeeya and Her Diary Book

Zal zal
Chapter #8

Bab 8 | Siswi yang Tewas

Tok tok tok!

Aku mengetuk kamar Reega. Tidak ada jawaban maupun pintu dibuka.

“Ree, aku masuk ya?” Aku membuka pintu kamarnya lalu masuk.

Aura sunyi dan pengap memenuhi kamar Reega. Kulihat dia sedang duduk di meja belajarnya sambil mengerjakan sesuatu. Aku mendekatinya diam-diam supaya tidak mengganggunya.

“Ree… aku mau bicara sesuatu.” Kataku dengan nada pelan.

“apa? Bicara saja sekarang.” Reega masih fokus pada pekerjaannya.

“anu…” aku mengeluarkan surat yang kutemukan di lokerku sepulang sekolah, “…ada orang yang mengirimiku surat.”

Reega seketika menghentikan pekerjaannya lalu diam mematung. Aku lantas menaruh surat itu di atas meja supaya dia dapat membacanya.

“dari mana kamu dapat surat ini?” tanyanya.

“ada seseorang yang menaruhnya di lokerku. Apa kamu tahu maksudnya?”

“aku tidak tahu. Mungkin ini hanya perbuatan orang iseng.” Reega menyerahkan Kembali surat itu padaku.

“tadinya aku juga berpikir begitu. Ini bukan pertama kalinya aku mendapat surat tuduhan seperti ini. Kemarin aku juga menerima surat yang sama.”

Reega tidak berbicara lagi. Dia Kembali melanjutkan pekerjaannya. Aku melihat apa yang dia kerjakan sekilas. Dia tampak serius sekali mengerjakannya.

“tumben kamu melukis, Ree. Apa yang sedang kamu Lukis?” tanyaku.

Reega tidak menjawab. Aku pikir sia-sia bertanya pada Reega. Dia sedang mengacuhkanku sekarang. Aku memutuskan untuk Kembali ke kamarku.

Pandanganku terhenti pada tumpukan kardus di sebelah meja belajar milik Reega. Kardus paling atas terbuka dan terlihat isinya, sebuah buku bertuliskan namaku, Zeeya Vierhalt.

Buku itu dipenuhi debu tebal. Sepertinya, aku baru pertama kali melihatnya. Kuambil buku itu dari dalam kardus dan menyeka debu yang menempel pada sampulnya.

“Ree… ini buku apa? Aku pinjam ya?” tanyaku lagi.

Reega tetap tidak menjawab. Ya sudah lah, aku kembali saja ke kamarku sambil membawa buku itu.

...

Aku berada di kamarku melihat sampul buku yang bertuliskan namaku itu, sempat membuatku teringat pada surat yang kudapat. Mungkin ini bisa menjadi petunjukku untuk mencari tahu apa yang dimaksud surat itu.

Aku membukanya dengan hati-hati. Ternyata buku itu adalah sebuah album fotoku saat waktu SMP. Sebenarnya, aku sudah lupa kenangan waktu aku masih SMP.

“eh, ini fotoku berdua bersama Kai.” Foto itu membuatku Kembali rindu padanya.

Aku mengeluarkan foto itu dari album agar aku dapat menyimpannya di buku harianku. Aku Kembali melihat-lihat foto di album itu.

“i-ini kan!” aku terkejut saat melihat salah satu foto.

Lihat selengkapnya