Zero GENERATION

Mukti Dwi Wahyu Rianto
Chapter #3

Sam menuju puncak kekuatan

Dengan sedikit jumawa Sam memandang ketujuh lawannya yang tumbang. Ada sedikit kelegaan ketika dia mampu menyelamatkan dirinya dan adiknya dari para pemburu. Namun dia menyadari keberadaan nya sudah tak aman lagi di hutan pinus ini.

"Hufh, akhirnya merasakan yang namanya pertarungan. Apa yang diajarkan ayah sedikit banyak sangat membantu untuk saat ini, untung lah mereka tak sekuat yang kuperkirakan. Semoga cepat kuat seperti yang kau harapkan ayah. Terus bimbinglah aku dan Izzy diatas sana, tenanglah, kami akan menemukan ibu." Kata Sam dalam hati.

Zerttttt!!!

Sebuah gelombang energi menerpa punggung Sam. Tekanannya begitu besar membuat Sam bergidik ngeri. Dia pun berbalik ke sumber tekanan, dan alangkah terkejutnya saat Sam melihat leher Izzy di cengkeram dari belakang oleh seseorang yang juga berpakaian serba putih.

"Kuat! Energi nya lebih kuat dari yang tadi. Akupun tak bisa mendeteksi keberadaanya. Dan sekarang Izzy dibawah kendalinya. Gawat!!" Desis Sam.

Orang dibelakang Izzy pun tersenyum sinis.

"Menarik sekali kau bocah. Anak seusiamu sudah mencapai level yang sedemikian tinggi, kau mungkin bisa mengelabui mereka dengan menyembunyikan kekuatanmu yang sesungguhnya, namun kau tak bisa membodohi ku. Hahahaha." Kata orang tersebut sambil terus mencengkeram leher Izzy.

"Apa maumu. Kenapa kau terus mengejar kami." Ucap Sam keras

"Menyerah dan ikut bersamaku, kau akan selamat. Melawan pun percuma karena kau tak akan mampu." Kata orang tersebut.

"Lepaskan Izzy, kita bertarung!!"

"Hohoho, menarik. Nyalimu lumayan besar bocah. Baik lah kita lihat seberapa kuat kau."

Orang itu pun melempar Izzy dengan mudah nya dan Izzy pun terlempar tak berdaya.

Zerttttt!!

Gelombang energi menekan Izzy yang membuat tubuhnya ga bisa bergerak.

"Kau duduk disitu dulu, kau tak mungkin lepas dari zona Statis ku. Kau lihat bagaimana kakakmu akan babak belur ku buat." Ucap orang itu sinis.

Sam merasakan tekanan energi dari lawannya yang cukup besar. Dia sedikit termenung dan mencoba berfikir jernih merancang strategi pertarungan yang akan dia gunakan. Namun belum sempat dia memikirkan sesuatu tiba tiba dia merasakan energi tajam menyerang nya. Dia pun melompat ke samping menghindari tekanan energi itu.

Tapi alangkah terkejutnya dia, ternyata lawannya pun belum beranjak sejengkal pun dari tempatnya.

'Gila, apa itu tadi.' Desis Sam.

"Hahahah, good good. Kau bisa merasakan serangan aura ku. Lumayan lah untuk anak ingusan macam kau."

Sam tak mengerti apa yang dikatakan lawannya itu.

"Serangan aura? Apa itu? Skill apa sebenarnya. Ayah tak pernah mengajari skill itu sebelumnya." Gumam Sam.

Sam pun merilis skill dan tenaganya. Dia tak bisa main main lagi. Lawannya kali ini bukan seperti ketujuh orang yang sebelumnya. Ini lawan yang sangat tangguh.

"Hampir 50.000 Soul Power, sangat mengesankan. Setara dengan Guardian Radiant. Seru nih." Ucap orang tersebut lantang sambil tersenyum tipis.

Tiba tiba tubuhnya melesat menerjang Sam yang sudah bersiap. Meskipun sudah waspada terhadap serangan lawannya meski begitu Sam tetap terpana dengan kecepatan lawannya.

Lihat selengkapnya