Zero GENERATION

Mukti Dwi Wahyu Rianto
Chapter #11

Pertarungan Sam melawan Conan

Kelas Dasar Akademi Radiant yang dipimpin oleh Marco bersiap untuk melakukan seleksi siswa yang nantinya akan digunakan untuk mengikuti kompetisi siswa utama. Kompetisi itu akan berlangsung beberapa tingkat.

Mulai kompetisi antar siswa kelas Dasar, lalu mewakili kelas Dasar untuk berpartisipasi melawan Kelas Pemula, disusul melawan Kelas Utama dan terakhir pertarungan elit melawan kelas Youther.

Anak didik Marco tampak tak sabar untuk mengikuti seleksi ini. Ya ini lah yang mereka tunggu. Bertanding dan bertarung. Mereka bisa mengetahui sejauh mana kekuatan, skill dan juga kemampuan masing masing siswa.

Ada sedikit harapan dan gengsi dalam kompetisi tersebut. Mereka merujuk pada siswa tahun sebelumnya yang sangat berbakat. Hanya dalam waktu dua tahun dia sudah mampu menembus kelas Youther, dimana di kelas itu terdapat para Radiant muda yang kapasitasnya sudah tidak diragukan lagi.

Siswa genius itu adalah Vanda. Dengan usia yang sebaya dengan mereka, Vanda sudah mampu menembus kelas Youther dengan tampil mengesankan di Kompetisi antar siswa tahun lalu. Namanya mulai dikenal sebagai murid paling berbakat di Akademi Radiant ini.

"Ok Class! Dengarkan baik baik. Hari ini kita akan mengadakan seleksi siswa yang akan mewakili kelas dalam kompetisi antar siswa beberapa bulan kedepan. Saya ingatkan, bagi kalian yang saat ini nanti belum terpilih untuk menjadi siswa yang mewakili kelas kita, jangan pernah berkecil hati. Kalian mempunyai kesempatan yang banyak untuk menjadi Radiant yang tangguh. Dan siapapun yang akan mewakili kelas kita nanti, akan ditentukan dalam pertandingan seleksi ini dan juga akan saya tunjuk jika melihat potensi yang besar namun gagal dalam pertandingan kali ini." Marco membuka arahannya sebelum seleksi siswa dimulai.

"Dan yang perlu diingat, seleksi ini bukan pertarungan hidup dan mati, jadi kalian tidak boleh melukai kawan kalian dengan sengaja. Dalam pertarungan ini, saya yang akan menjadi wasit. Paham?"

"Siap! Paham!" Kata semua siswa serempak.

Marco menganggukkan kepala, "Sekarang mari kita pergi ke Dome of Duel."

Marco dan semua siswa kemudian bersama menuju sebuah aula yang disebut Dime of Duel ( DoD ) tempat dimana semua siswa Radiant melakukan pertarungan.

Begitu memasuki area DoD, semua siswa merasa takjub tak terkecuali Sam dan Izzy. Mereka adalah siswa baru dari kelas Dasar, jadi ini adalah pertama kali mereka memasuki area ini. Sebuah area yang cukup besar, luasnya sekitar 200 meter persegi. Dengan area seluas itu, jangankan pertandingan duel satu lawan satu, bertanding kelompok pun pasti masih terasa leluasa. Selain itu tampak juga dilengkapi area medis dan perlengkapan perlindungan tubuh selama latihan atau duel di arena itu.

"Baiklah anak anak, disini kalian akan mengambil nomor undian. Lawan kalian ditentukan oleh nomor itu. Dari 30 siswa nanti akan kita pilih sebanyak 6 siswa sebagai wakil kita di Kompetisi mendatang. Silahkan kalian ambil nomor undiannya." Perintah Marco. Semua siswa pun menghampiri kotak yang tersedia nomor nomor undian dan penasaran dengan siapa dia akan bertanding kali ini.

"Tunggu dulu Master!" Terdengar suara keras dari Conan. "Aku tak akan mengambil undian, dan kali ini aku akan menantang Sam untuk bertarung dengan ku. Siapa yang kalah anggap saja sudah tereliminasi." Kata Conan sambil menunjuk Sam.

Melihat Conan masih saja menantangnya, Sam hanya tersenyum dan sekilas melirik Marco.

Marco pun mengangguk, "Baiklah jika itu maumu Conan. Sam, bagaimana denganmu?" Tanya Marco kepada Sam.

Lihat selengkapnya