Melihat serangan fisiknya kandas, Conan bersiap untuk merilis skillnya. Kuda kudanya kokoh dan otot otot tanganya pun mengembang.
SPEED!
Conan akhirnya merilis skill pertamanya, yaitu kecepatan. Skill kecepatan ini jauh lebih cepat dari kecepatan normal, bisa sampai 10 bahkan 50 kali lipat kecepatan manusia normal walaupun itu sesuai dengan level kekuatan penggunanya sendiri.
Conan bergerak secara menyilang dan kecepatan mengakibatkan tubuhnya hanya tampak seperti bayangan saja.
"Cepat sekali." Seloroh siswa lain yang melihat pertarungan tersebut.
Sam hanya diam dan matanya mengamati pergerakan dari Conan. Diam diam dia merilis skill SHIELD nya tanpa sekalipun terlihat mengeluarkan Soul Power.
"Sam cari mati! Dia belum juga merilis Soul Powernya!" Teriak siswa lainnya.
Marco melihat gaya bertarung Sam dengan senyum sinis.
"Bocah licik." Desis Marco.
Blar!
Benturan pukulan terjadi. Pukulan keras Conan menghantam Sam dengan kekuatan penuh. Conan merasa ini adalah pukulan yang bisa mengakhiri pertarungan. Diam diam dirinya tersenyum bangga dan puas. Namun sedetik kemudian matanya terbelalak, pukulan Conan ditahan Sam hanya dengan tangan kirinya.
Gaduh! Semua siswa tak percaya dengan pemandangan ini. Merekapun mengecek Eye detector di mata kiri masing masing. Dan digital numbernya ternyata masih NOL. Itu menandakan Sam menahan pukulan keras dan skill dari Conan dengan kekuatan fisik?
"Apa yang terjadi? Bagaimana mungkin skill Conan yang begitu kuat hanya ditahan dengan kekuatan fisik?" Salah seorang siswa berseru tak percaya.
Ruby dan Rainy pun terkejut. Selama latihan bersama kekuatan Sam tak meningkat dari 5.000 SP. Kecepatan dan pertahanannya pun juga ga bagus. Bahkan beberapa kali mampu dijatuhkan oleh Rainy. Namun sekarang tiba tiba Sam masih berdiri kokoh menerima pukulan Conan yang keras itu?
"Apa yang terjadi pada Sam, Izzy? Bagaimana dia bisa memblokir pukulan energi dan skill dari Conan begitu mudahnya?" Tanya Rainy kepada Izzy.
Izzy pun pura pura terkejut.
"Akupun tak tahu dia bisa begitu." Jawab Izzy berbohong. Tentu saja dia paham sekali bagaimanapun kuatnya Conan dia masih jauh dari Sam.
Conan menggeram marah. Emosi nya makin meninggi, semula dia merasa jumawa akan menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat dan mempermalukan Sam, namun sekarang dia mulai sedikit gentar.
Melihat serangannya gagal, kali ini dia merilis lagi skill speed dan dikombinasikan dengan pukulan dan tendangan bertubi tubi kearah Sam.
Namun dengan tenangnya Sam menghindar dan mengelak setiap setangan dari Conan.