Emosi Conan makin lama makin menjadi, sementara Sam terus saja memprovokasi lawannya. Conan yang tidak terima, merilis kekuatan tertingginya.
Samar terlihat kilatan listrik menyelubungi seluruh tubuhnya. Tampaknya Conan tak mau setengah setengah lagi. Dia berusaha untuk segera menyelesaikan pertarungan ini.
"Haa!" Conan berteriak keras mengeluarkan seluruh potensi kekuatan yang dimilikinya. Tubuhnya tampak sedikit membesar. "Kuhancurkan kau!"
Hawa disekitar DoD serasa sesak oleh energi yang dikeluarkan Conan. Melihat Conan makin beringas banyak siswa yang ketakutan akan terjadi hal yang buruk pada diri Sam. Terlebih Ruby dan Rainy yang tampak cemas.
Namun selain Sam, Marco dan Izzy tampak tenang seperti biasa. Kekuatan Conan memanguar biasa untuk anak seusianya, namun masih terlalu jauh untuk Sam.
Conan segera menerjang dengan skill Speed nya. Kecepatan makin meningkat. Pukulan beruntun ditujukan ke arah Sam. Namun seperti biasa Sam mampu mengelak dengan elegan. Sam melompat mundur untuk menjaga jarak.
Namun belum sempurna kakinya menjejak tanah, Conan kembali merangsek dengan skill TELEPORT. Jarak satu meter di depan Sam dan siap meluncurkan tinju yang bertubi tubi.
"Cih, terpaksa deh." Sam berdesis.
Blar!
Ledakan terdengar akibat bentrok kekuatan yang beradu. Tubuh Sam terdorong kebelakang beberapa langkah. Pun sama halnya dengan Conan.
SHIELD!
Sam merilis skill perlindungannya. Pukulan Conan yang keras tak mampu menembus energi pertahanan yang dirilis oleh Sam.
"Wow... Kuat sekali Shield punya Sam!" Teriak beberapa siswa.
Sam masih berdiri dengan kokoh. Sementara Conan makin melemah. Tubuhnya gemetar, keringat mengucur deras dan juga nafasnya yang mulai tak beraturan.
"Sial! Benar benar sial! Aku meremehkannya. Ternyata dia sangat tangguh. Engg... Kenapa Eye Detector ku masih menunjuk 5.000 SP? Apa yang sebenarnya terjadi?" Conan masih belum memahami situasi yang terjadi.
Sam berjalan pelan kearah Conan yang masih berusaha untuk memulihkan tenaganya. Saat ini Conan menyadari sepenuhnya kalau level mereka jauh berbeda. Timbul perasaan jeri dihatinya. Kekuatan Sam berada jauh diatasnya, bahkan dengan merilis kekuatan tertingginya Sam tampak belum ada tanda goyah sedikitpun.
Namun gengsi dan harga dirinya terlalu tinggi untuk mengucapkan kata menyerah, dia pun memasang kuda kuda untuk menyerang lagi.
Wuzzz!
Untuk kesekian kalinya Conan melesat menerjang kearah Sam. Tinju tangan kanan nya dirahkan sekuatnya ke kepala Sam.
Bukannya menghindar, dengan kecepatan skillnya, Sam merangsek maju dan berada dalam jangkauan serangan Conan.
Melihat gerakan Sam, Conan pun tersentak. Dia gagal menyarangkan pukulan karena titik buta pada target telah berubah dengan cepat. Dengan panik Conan tetap mengayunkan tinjunya ke arah Sam.