Semua mata terbelalak! Pukulan Andes hanya berjarak dua jengkal dari dada Ruby, dan Ruby menahan serangan kuat itu dengan SHIELD yang juga super tebal.
Tinju Andes seolah stag disitu, pergelangan tangannya di cengkeram dengan kuat oleh Ruby.
Wajah Andes tampak menegang, urat urat di wajahnya keras tampak keluar.
"Master!" Sam sontak teriak kepada Marco. Marco hanya menggeleng dan tersenyum tipis.
Riuh!
Murid murid tampak terkejut dengan pertandingan yang sangat mengagumkan tersebut. Mereka tak menyangka dia temannya yang sedang bertanding itu juga sama kuatnya. Selama ini mereka mengira Conan adalah murid yang terkuat hanya karena pernah menjatuhkan siswa kelas Pemula.
Conan yang telah melek dari istirahatnya setelah di pernak habis oleh Sam pun tak luput kagum dengan pertarungan itu.
"Mereka ternyata juga sangat kuat." Desisnya seolah malu kepada dirinya sendiri yang merasa jumawa menganggap dirinya sangat kuat dikelas Dasar.
Di arena, Ruby dan Andes saling mencengkeram tangan lawannya. Pertarungan Soul Power berlangsung. Dua tenaga hebat berbenturan mengakibatkan suara dengungan yang sungguh memekakkan telinga. Keduanya sebisa mungkin tidak mengendorkan kekuatan masing masing. Dan sedetik kemudian, Ruby dengan cepat melakukan gerakan memutar yang mengakibatkan tubuh Andes terpelanting dan terbanting keras di lantai. Tak hanya disitu, sejurus kemudian Ruby menghantamkan lutut nya ke dada Andes.
Andes berguling kesamping menghindari serangan mematikan Ruby dan sekali hentakan dengan tangannya tubuh Andes melayang ke belakang mencoba menjaga jarak dengan Ruby.
Namun Ruby masih terus mendesak, matanya sekejap melihat Ruby melesat kearahnya.
Dhar!!
Ledakan kembali terdengar. Tendangan keras Ruby menghantam dada Andes, walaupun sempat ditahan dengan kedua tangan, tak urung tubuh Andespun terlempar keras ke lantai.
Dan sekejap Ruby pun mendesak Andes lagi.
SHOCK ENERGY!
Di saat genting itu, Andes mampu tampil mengesankan dengan kemampuan merilis skill dengan sangat cepat.
Benturan itu membuat Ruby terhuyung beberapa langkah ke belakang. Dan itu di jadikan kesempatan Andes untuk tetap menjaga jarak. Nafas keduanya sangat berat. Tenaga mereka banyak terkuras.
Andes menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya. Namun tersungging senyum di bibirnya.
"Menarik! Sangat menarik! Ayo Ruby, kita lanjutkan pertarungan ini sampai salah satu kita tumbang!" Seru Andes
Ruby pun walau terengah engah, dia juga menyunggingkan senyum kepuasan dalam pertarungan itu.
"Feeling pertarungan mereka tampaknya sudah terbuka. Bagus. Sangat Bagus!" Kata Marco sambil tertawa kecil.
Kali ini Andes dan Ruby merilis kekuatan mereka lagi, merecharge energi mereka masing masing untuk melakukan serangan terakhir.