Miss Tan paham ada yang dirisaukan oleh Zoe. Dia memandang lekat kearah mata Zoe. Dipandang penuh selidik seperti itu Zoe lagi lagi menghela nafas berat.
"Yang saya lebih kuatirkan adalah anak bernama Sam. Jika dia memang bisa menguasai release ENERGY, maka biarpun dia dikeroyok oleh keenam siswa kita, dia tetap akan menang."
Miss Tan yang kali ini menghela nafas, "Hmm, artinya dia sudah mencapai 100.000 Sp, skill ultimate juga sudah keluar, skill dasar dan skill tahap dua tentu saja bukan hal yang sulit baginya. Hanya, apa benar dia bisa melakukan Release ENERGY?"
Zoe mengangkat kedua bahunya, "Disini kita hanya menerka, tapi kesimpulan mengarah kesana. Bagaimana mungkin Sp sebesar 5.000-10.000 bisa mengalahkan Conan yang memiliki lebih dari 25.000 Sp?
Miss Tan mengepalkan tangannya. Tanda dia risau terhadap calon lawan mereka. Biarpun itu hanya sekedar uji ketangguhan siswa baru, namun ada gengsi tersendiri dalam hal persaingan antar guru, yaitu rivalitas dirinya dan Marco.
"Miss, apa perlu kita melakukan hal itu?" Tanya Zoe kemudian.
Miss Tan kemudian memandang lekat kearah Zoe.
"Apa perlu kita melakukan hal itu?" Miss Tan balik bertanya.
"Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sesungguhnya siswa bernama Sam, tak ada jalan lagi selain melakukan nya Miss."
Miss Tan mendengus, "Baru kali ini aku risau melihat murid Marco. Sialan memang, sejak kapan dia peduli dengan kompetisi antar siswa baru."
Zoe menatap Miss Tan tak sabar untuk mendapatkan jawaban, "Lalu bagaimana keputusan anda Miss."
Miss Tan tak segera menjawab, matanya kembali lekat memandang Zoe. Namun berlahan kemudian dia mengangguk.
"Lakukan dengan rapi." Ujar Miss Tan kemudian.
Zoe pun mengangguk, lalu kemudian dia pun pamit dan keluar dari ruangan tersebut.
Sementara itu, di DoD, kali ini giliran Izzy yang tampil di arena. Kali ini dia akan berhadapan dengan siswa bernama Ben. Perawakannya tinggi namun tubuhnya tak begitu kekar.
Dalam pertandingan pertama, Izzy dengan mudah mengalahkan lawan tandingnya, namun kali ini nampaknya akan berlangsung dengan seru. Aura Ben diliputi daya serang yang cukup tinggi untuk anak seusianya. Namun meski begitu, SOUL POWER Izzy tentu saja jauh lebih tinggi dari Ben, dalam kelas itu SP nya hanya kalah dari Sam, kakaknya.
Namun meski jarak Soul Power mereka sangat jauh, Izzy tak bisa mengeluarkan kemampuan dan kekuatan aslinya karena Marco sangat melarang dirinya dan Sam mengekspose kemampuan mereka yang sesungguhnya.
Sejak pertarungan perdana antara Sam dan Conan semua siswa yang menjalani seleksi tak ada yang menggunakan pelindung tubuh, sedangkan beberapa siswa masih menggunakan Eye detector dan yang lainnya memutuskan untuk melepasnya. Mereka ingin merasakan sensasi pertarungan, bukan hanya sekedar pertandingan. Terlebih lagi ketika melihat pertandingan Ruby dan Rainy yang sangat seru.
Pertandingan sudah dimulai, Izzy mengambil jarak dan bersiap menghadapi gempuran dari Ben. Dia tahu bahwa kemampuannya adalah kemampuan support, kemampuan serangannya tak sebagus Sam, Rainy, Zian maupun lawannya kali ini, Ben.