Zero GENERATION

Mukti Dwi Wahyu Rianto
Chapter #22

Misi Rahasia Sam

Pertandingan demi pertandingan berlangsung seru, masing masing siswa yang mengikuti pertandingan tahap kedua mengeluarkan kemampuan terbaik yang mereka miliki. Disini para siswa baru mengetahui kemampuan kawan kawannya. Jika dulu mereka beranggapan Conan adalah yang terkuat karena mampu mengalahkan siswa kelas Pemula, namun mereka kini sadar bahwa banyak siswa kuat dikelas mereka.

Dan seleksipun berakhir.

"Baiklah murid murid, seleksi kelas kali ini berakhir. Dan sungguh mengejutkan bahwa kelas kita tahun ini dipenuhi oleh siswa siswa dengan talenta yang tinggi. Dan buat kalian yang tidak lolos bukan berarti kalian lemah, hanya saja mungkin kalian tidak beruntung dengan undian yang kalian pilih. Dan jangan lah kalian putus semangat untuk berlatih dan mengembangkan kemampuan kalian di masa depan. Masih ada tahun depan kompetisi yang bisa kalian ikuti. Banyak waktu untuk meningkatkan skill dan kekuatan kalian." Kata kata Marco menggema di seantero DoD.

Lalu dia berujar lagi, "Siswa yang lolos seleksi kali ini adalah Sam, Ruby, Rainy, Izzy, Qian dan Elon. Namun buat kalian yang tidak lolos tapi kita pandang mempunyai potensi, masih ada kesempatan untuk ikut di kompetisi sebagai peserta cadangan. Besok akan kita tentukan siapa yang masuk dalam tim cadangan kelas kita."

Conan yang dari awal seleksi tampak keruh mukanya seketika berubah kembali cerah. Harapan terbuka untuk ikut kompetisi siswa baru walaupun hanya sebagai cadangan. Dia menyadari konsekuensinya dengan bersikap sombong dan arogan dihadapan kawan kawannya. Matanya terbuka lebar setelah melihat satu per satu pertandingan yang hebat dan kemampuan kawannya yang bahkan jauh lebih tinggi darinya. Terutama Sam yang mengalahkannya dengan sangat mudah.

"Baiklah, kalian semua bisa kembali ke kamar kalian masing masing. Seleksi kita akhiri disini." Kata Marco kemudian, dan semua siswa pun berbondong bondong keluar dari DoD.

Sam berjalan agak cepat menyusul Marco dan meninggalkan Izzy, Ruby dan Rainy . Melihat itu, Izzy pun heran.

"Sam! Mau kemana?" Tanya Izzy.

Sam menoleh melihat mereka bertiga dengan lekat, "Kalian pergi dulu, aku ada urusan sedikit dengan Marco." Kata Sam sambil kembali berjalan cepat menyusul Marco.

Izzy, Ruby dan Rainy tak memperhatikan ada sesuatu yang berbeda dengan Sam. Mereka menganggap itu hal yang biasa ketika seorang murid ingin menemui gurunya. Apalagi Sam dalam seleksi tadi tampil bagus mengalahkan Conan.

"Ya udah, biar Sam ketemu Master dulu, kita ke kantin yuk kita rayakan keberhasilan kita." Kata Rainy kepada Izzy dan Ruby. Tangan Rainy seraya menggamit lengan Izzy.

Nyes!! Lagi lagi Izzy gelagapan mendapati tangannya di rengkuh ketat oleh Rainy. Ruby mengangguk sambil tertawa kecil melihat Izzy yang salah tingkah direngkuh oleh Rainy.

Tok! Tok!

Diruangan Marco, Sam masuk dan langsung duduk di kursi ruangan guru itu.

"Sebagai murid sudah lumayan adabmu masuk keruangan guru, tapi kalau belum dipersilahkan masuk dan duduk jangan lakukan itu dulu!" Sergah Marco.

"Bodo amat!" Jawab Sam cuek.

"Bocah songong. Apa yang mau kau bicarakan." Tanya Marco.

"Sebagai guru harusnya kau berikan muridmu ini segelas air dulu baru tanya tanya. Air itu mahal, kantin hanya memberikan kapsul hidro."

Lihat selengkapnya