Zero GENERATION

Mukti Dwi Wahyu Rianto
Chapter #23

Di depan pintu perpisahan

Sam bergegas berjalan menuju kantin dimana Izzy dan kawan kawannya berkumpul. Dia berlalu sambil berfikir apa yang harus dia katakan kepada mereka. Dia tahu mereka akan terkejut dengan keputusan yang dia putuskan, namun tak ada jalan lain, ini adalah waktu yang tepat untuk memulai langkah awal menunaikan tugas yang diberikan ayahnya.

Dari jauh, tampak Izzy berbincang dengan senyum dan tawa yang merekah. dia pun merasa tenang dan bahagia melihat adiknya yang selama ini manja dan pendiam itu sekarang menjadi lebih terbuka dan lebih bahagia.

Ruby melambai kearah Sam begitu melihat Sam masuk kearah kantin. Sam tersenyum sambil membalas lambaian Ruby, sambil bergegas menuju meja mereka.

"Kayaknya kalian begitu bahagia, karena lolos seleksi kelas ya." Kata Sam sambil duduk di depan mereka.

Ruby mengangguk, "Iya nih, kan ini cita cita seluruh siswa baru bisa ikut di kompetisi siswa baru. Kita ga nyangka juga kalau Rainy sudah ada skill ultimate lho. Pintar juga dia jaga rahasia dari kita Sam." Selorohnya lagi sambil tertawa kecil.

"Hei bukannya mau merahasiakan kepada kalian, rencananya mau aku keluarkan pas kompetisi aja biar surprise gitu, ternyata Zian siswa yang kuat juga." Elak Rainy sambil mencubit lengan Ruby.

Sam tersenyum melihat keakraban mereka. Izzy pun tampak tertawa kecil melihat mereka bergurau dan saling menggoda.

"Oh iya Sam, apa yang kamu bicarakan sama Marco?" Tanya Izzy.

Sam terdiam sejenak, tampak Ruby dan Rainy seketika ikut terdiam juga menunggu jawaban Sam.

"Hemmm, mungkin ini nanti agak mengejutkan tapi keputusan sudah aku ambil. Aku mundur dari kompetisi siswa baru." Ujar Sam.

"Apa?!" Serempak ketiganya terkejut mendengar perkataan Sam.

"Kenapa Sam? Ini adalah kompetisi yang ditunggu banyak siswa baru. Kenapa kau malah mundur?" Tanya Ruby setengah tak percaya keputusan yang diambil Sam.

Sam melihat kearah Izzy, "Aku yakin kau sudah jauh lebih kuat Izzy, sudah waktunya aku pergi menunaikan tugas dari ayah."

Mendengar jawaban Sam, Izzy pun paham yang dimaksud oleh Sam. Dia pun seolah lemas dengan pernyataan kakaknya itu. Raut wajahnya tampak memudar tak secerah tadi.

"Aku akan pergi sendiri, kau sementara tinggal disini dulu sampai semuanya siap. Akademi ini sangat pas buatmu untuk mengembangkan kekuatan dan kemampuan yang kau miliki. Aku akan segera kembali ketika sudah cukup informasi yang kudapat." Lanjut Sam yang menyadari bahwa Izzy sedikit tak rela melepas suasana yang hangat di akademi untuk pergi menjalankan misi dari ayahnya.

Lihat selengkapnya