Mereka berempat Sam, Izzy, Rainy dan Ruby tampak berjalan menyusuri koridor gedung menuju ruangan Master Marco. Mereka sangat antusias untuk melihat bagaimana tes yang akan dilakukan oleh Sam. Terlebih Ruby, yang masih bimbang antara mendukung Sam lolos tes tersebut namun dia harus berpisah dengan Sam untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, atau berdoa buruk agar Sam gagal menjalani tes itu. Ini adalah konflik batin terhebat Ruby sepanjang hidupnya.
Tak pernah dibayangkan kalau hatinya tunduk dan ditaklukkan oleh kepolosan Sam sampai seperti itu. Banyak murid yang tampan dan kuat dikelas dan akademi, namun entah kenapa dirinya lebih tertarik kepada Sam, cowok sederhana, parasnya pun masih kalah tampan dari Izzy, namun dia melihat pesona dan aura yang teduh dipancarkan oleh Sam.
Tok! Tok!
Sam mengetuk pintu ruangan Marco lalu langsung membukanya dan masuk keruangan itu.
Marco melihat kehadiran mereka berempat, "Hei kau bocah tolol, kalau belum dipersilahkan masuk jangan nyelonong, lalu apa apaan ini? Kenapa bawa pasukan? Kau takut menjalani tesmu sendiri?"
Sam menyeringai, "Takut apanya? Cuman tes doang. Mereka sendiri yang mau ikut lihat. Lantas dimana salahnya?"
Mendengar perkataan Sam kepada Marco yang begitu santai dan datar seperti berbincang dengan kawannya, Rainy dan Ruby sedikit terpana. Master Marco pun menanggapi dengan santai obrolan dari Sam. Sedikit rasa curiga menyelinap dihati mereka, siapa sebenarnya Sam? Kenapa begitu santai dan akrab dengan guru mereka?
"Baiklah, baiklah, berhubung para supporter juga sudah sampai disini kita segera menuju keruangan tes aja. Kita lihat sejauh mana kau bisa melalui tes itu." Ujar Marco membuyarkan lamunan Rainy dan Ruby.
Marco kemudian berdiri dan berjalan menuju arah tembok di sisi ruangan tersebut, lalu menempelkan telapak tangannya diatas sebuah panel, serta merta terdengar desingan dan tembok ruanganpun terbuka. Tampak sebuah pintu disitu. Seperti jalur rahasia?
"Lewat sini! Ini adalah Capsule Ways. Hanya untuk guru dan petinggi akademi dan dari pintu ini bisa menghubungkan keseluruh area di akademi ini." Ujar Marco.
Mereka berempat tampak sedikit syok dengan pemandangan tersebut. Namun begitu mereka mengikuti langkah Marco masuk kedalam Capsule Ways tersebut. Pantas, selama ini mereka tak pernah melihat guru atau lainnya berlalu lalang di koridor gedung sekolah, ternyata ada tempat seperti ini.
Capsule Ways melaju dengan kecepatan sedang, tentu saja Tak ada pemandangan yang indah selama perjalanan kecuali warna hitam pekat karena kapsul tersebut berjalan dibawah tanah. Beberapa saat kemudian pintu terbuka. Tampak sebuah ruangan besar dilengkapi dengan peralatan digital yang super canggih. Beberapa petugas disitu tampak sibuk mengatur peralatan itu.
Salah seorang petugas bergegas menghampiri Marco dan membungkuk hormat.
"Selamat datang Master, apa yang bisa kami bantu?" Kata seorang petugas yang menghampiri Marco tersebut..
"Aku perlu alat ini untuk ujian level." Kata Marco kepada petugas itu.