(Zero To Hero)

djhexca
Chapter #1

1

Di sebuah kota kepulauan yang indah dan asri. Seorang pria muda terbangun dari tidur lelapnya. 

“Hoammm.... cepet banget udah pagi!” ucap pria itu yang tak lain adalah Surya. 

Surya Alfarellza adalah anak yatim piatu yang kini tinggal sendirian di rumah peninggalan orang tuanya. 

Sudah 5 tahun ia hidup mandiri. Satu-satunya hal yang membuat Surya dapat bertahan adalah tekat kuat dan toko kecil milik orang tuanya dulu yang kiniia teruskan. 

Di kota Rainfall kelahirannya, Surya hidup sendirian dengan serba kekurangan. 

Meskipun mewarisi tanah, rumah dan toko, tapi itu semua hampir disita oleh bank. 

Dulu Surya ingat sekali bibinya pernah hampir menjual rumah peninggalan orang tuanya. 

Untungnya sang bibi tak jadi menjual rumah itu karena kasihan dan memilih menggadaikannya ke bank lokal. Namun setelah mendapatkan apa yang ia mau, sang bibi justru meninggalkan Surya bersama hutang bank yang harus ditanggungnya. 

Surya yang baru bangun tidur buru-buru mandi dan bersiap-siap sekolah. Setelah rapi, Surya langsung bergegas persi menuju sekolah. 


Kota Rainfall tempat tinggalnya adalah sebuah pulau tropis di Indonesia dengan pemandangan dan kekayaan laut yang begitu mengagumkan. 

Terlebih lagi pantainya yang menjadi salah satu pantai terindah di dunia. 

Karena itu tempat kelahiran Surya sering di kunjungi turis asing dari segala manca negara. 

Setelah memakai sepatu dan membuka pintu, Surya hampir lupa benda wajib yang harus dibawa saat pagi hari. 

“Huuh.... lagi-lagi gerimis! Bodoh sekali aku sampai lupa bawa payung." kata Surya dalam hati sambil kembali dan mengambil payung di belakang pintu. 

Kemudian dengan santai, pria muda i7 tahun itu berjalan sembari memegang payung yang telah ia buka. 

Sudah sejak dahulu kala fenomena aneh memang terjadi di kota Rainfall. 

Yaitu ketika pagi pasti akan selalu turun hujan dan menutup sinar Sang Surya. 

Mau musim berganti, waktu berlalu, badai menghampiri, itu semua tak pernah berubah.

Tentu saja semua cara dan penelitian sudah dilakukan untuk menguak keanehan itu. Bahkan orang tua Surya yang merupakan peneliti cuaca juga tertarik dan ikut meneliti keadaan langit kota Rainfall yang melegenda. 

Tapi tetap saja, tak ada yang tau penyebabnya sampai sekarang. Itu seperti langit sendiri yang membenci dan menutupi pulau tersebut. 

Furya yang sampai di halte bus berdiri sejenak sambil menunggu bus kota datang. 

Tak lama menunggu, bus akhirnya tiba dan Surya pun masuk. Didalam bus terlihat ada beberapa murid sekolah sama seperti Surya. 

Dari kejauhan, sahabat baik Surya yaitu Kane langsung melambai padanya. Surya yang melihat itu hanya tersenyum dan mendekat. 

“Seperti biasa kau terlihat mengerikan, Surya!” kata Kane sambil melipat kedua tangannya di dada dan geleng-geleng kepala. 

“Mau bagaimana lagi, karena udara sejuk aku lagi-lagi ketiduran.” jawab Surya beralasan. 

“Itumah alasan lu doang. Kalo emang niat pasti bisa kok ngurus badan dikit!” tegas Kane kembali. 

Lihat selengkapnya