Pukul 6:30, matahari mulai memancarkan sinar dan mulai memasuki sela kamar, seseorang masih terbaring sembari memeluk teddy bear di kasur bersize L itu, ponselnya tergeletak tepat di sebelahnya dan audio jack yang masih terpasang di ponsel menyisakan batre hampir habis karena musik yang di biarkan semalamam. Tiba-tiba alarm berbunyi sangat kencang tepat dekat area telinganya, suaranya merebak seluruh kamar ziya membuat dirinya terbangun secara kaget yang di karenakan semalaman tidur larut malam untuk menyelesaikan beberapa tugas sekolahnya.
'Eemmmhhhhh...'
Seperti biasa ziya membuka tirai jendela membuat cahaya itu seketika menyeruak masuk dengan sempurna, sedikit silau membuat matanya menjadi sedikit menyipit, ia mencharger ponselnya dengan warna bar baterai mulai memerah, setelahnya lekas menuju ke kamar mandi.
Hari ini adalah hari minggu, hari dimana hari terakhir libur akhir pekan, dan esok ia harus seperti biasa menjalankan kegiatan layaknya seorang pelajar seperti biasa. Di ambil nya magic towel di lemari loker lalu memakainya bersama kimono usai membersihkan tubuh seperti biasanya. Dalam pantulan cermin mendapati ziya tengah memakai skin care rutin, kemudian mengeringkan rambutnya dengan hair dryer lalu memakai bandana headband terakhir memakai setelan motif bunga kesukaannya.
"Ziya kamu sudah bangun, sini sayang sarapan." Panggil Ica, ibundanya. Ziya mengangguk dan menuruni anak tangga, ia menghampiri keluarganya di ruang makan. "Eh kakak!." Seru alisha, adik ziya yang hanya selisih dua tahun. Ziya membalas dengan melemparkan senyuman kepada adiknya. Ia memiliki dua orang adik yakni leon, kakak dari lisha.
Segelas susu coklat hangat dan roti bakar kesukaannya, bukan butuh waktu lama untuk segera menghabiskan hidangan itu bagi ziya. Setelahnya, waktu libur mereka habiskan bersama tepat di area ruang tengah. Karna Rio suami dan ayah mereka mendapat cuti di hari minggu saja.