Zona Nyaman

kayla sasi kirana
Chapter #1

Prolog

Pagi yang seperti biasa, yang di lakukan seperti hal hal sebelumnya, mungkin ada banyak orang yang mengganti ritual pagi dengan cara cara yang baru, namun tidak dengan seorang gadis yang mana terus melakukan hal hal tersebut tanpa berniat untuk mengubahnya walaupun hanya sedikit saja.

Pagi ini, seperti biasa setelah melakukan sholat shubuh, melaksanakan ngaji di pagi hari, dan ya dirinya langsung berhadapan dengan keadaan kamar mandi yang bisa di bilang saat itu keadaan sangat sangat dinginnya cuaca pagi. Jam 05. 30 WIB

Mungkin ada sebagian orang yang berfikir bahwa dirinya anti kebal terhadap suhu yang sangat dingin, namun hal yang sudah terbiasa dan sering di lakukannya itu adalah suatu hal yang wajar menuritnya dan mungkin sebanyak orang menggap itu benar adanya.

Setelah bergegas mempersiapkan diri, tanpa bermake up yang seribet ribet kebanyakan perempuan, dirinya hanya menggunakan sedikit pupur bayi, dan sedikit pelembap untuk di bibirnya.

Setelah selesai dirinya segera turun ke lantai satu, untuk menemui seorang perempuan.

"Udah bangun ?"

Tanya perempuan kepada sosok yang baru hadir di hadapannya ini dan hanya di jawab anggukan kepala.

"Hari ini kamu kuliah kan ?"

Lanjut perempuan itu yang kembali bertanya lalu begitupun juga di jawab kembali dengan anggukan kepala.

"Ya udah makan dulu, baru berangkat ke kuliah, kuliahnya jam berapa hari ini ?" Tanya perempuan itu lagi dan lagi.

"Jam tujuh." Jawab perempuan yang diberikan beribu pertanyaan itu lalu akhirnya dijawab dengan perkataan.

"Nanti di antar sama Nafi kan ?" Tanya perempuan itu, dan dirinya sudah tau apa saja yang dilakukan oleh perempuan yang melahap makanan ini di depannya.

"Enggak, aku pergi naik ojol." Jawabnya dan sungguh, ini jawaban yang sangat panjang ketika ia mendengar suara perempuan ini berbicara.

"Aku pergi, Assalamualaikum." Katanya dan lalu bangkit dari meja makan menuju ruang tamu dan berakhir di pintu, yang mana di depan sana sudah ada ojek yang menanti.

"Wa'alaikumussalam, kapan bisa melihat kamu bahagia Ara." Kata perempuan yang masih melihat sosok yang ia sebutkan tadi telah pergi.

Setelah beberapa saat kepergian seorang perempuan yang dipanggil dengan sebutan Ara. Datanglah sosok laki laki yang baru saja tadi namanya di sebutkan oleh kedua perempuan tersebut. Kalo kata orang sih panjang umur, karena jika ada orang yang berbicara tentang kita lalu tiba tiba kita sudah ada di hadapan mereka berarti umur kita akan panjang, entahlah itu sudah sangat terkenal di kalangan masyrakat. Laki laki tersebut yang mana dan tak lain lagi adalah seorang Nafi."Udah pulang nak ?" Tanya perempuan yang tiba tiba perhatiannya kembali fokus kepada seorang laki laki yang di hadapannya ini.

"Udah Bunda, aku mau bersihin badan dulu ya, soalnya udah panas." Kata laki laki yang bernama Nafi itu dan di jawab dengan anggukan kepala oleh perempuan yang dirinya sebut dengan paggilan bunda itu. Lalu laki laki tersebut berjalan ke lantai atas, memasuki kamar milikinya yang berhadapan dengan perempuan yang sudah pergi ke kampusnya sepagi buta ini. Entah tujuannya kemana, dan mungkin salah satu tujuannya yaitu untuk tidak berada di rumah ini dengan waktu yang sangat lama.

Setelah bersiap siap, mulai dari membersihkan diri dan membuat diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akhirnya laki laki yang bernama Nafi tersebut langsung turun ke bawah untuk segera menghampiri bundanya itu.

"Bunda, Ara kemana ?" Tanya Nafi yang binggung dan tidak menyadari keberadaan Ara yang mungkin saat ini sudah sampai di tujuannya itu.

"Dia udah pergi kuliah, Bunda bilangin tadi perginya sama kamu aja, terus katanya dia udah pesan sama ojol." Jawab Bunda yang menjelaskan sedetail detailnya.

"Lah, kok bisa gitu ?" Tanya Nafi yang bingung kenapa sepagi buta ini perempuan tersebut sudah berada di sana, dan sedangkan saat ini saja mungkin sudah memasuki jam setengah 7 pagi. "Dia bilang kuliahnya jam berapa bunda ?" Tanya Nafi lagi dan lagi yang tidak percaya dengan aksi Ara entah yang terbilang nekat itu.

"Katanya sih jam tujuh, Bunda mah iya aja mana udah di jemput lagi sama ojol yang dia pesan juga." Kata Bundanya.

"Yahh, bunda dia kuliah itu jam delapan bukan jam tujuh." Kata Nafi yang menggoreksi kembali dan dirinya benar benar mengetahui jadwal kuliah Ara itu speerti apa, karena berhubungan ada temannya yang satu jurusan dengan Ara.

"Kamu kayak ngak tau dia aja, pagi pagi udah keluar, mungkin di sana lagi duduk di kelasnya sambil belajar dan tungguin dosen masuk kayaknya." Kata Bunda yang membela.

"Iya tapikan tungguinnya lama banget Bunda." Kata Nafi yang mungkin sedikit binggung dan di buat kesal sepagi buta ini oleh perempuan tersebut mencari masalah.

"Ya udah ngak papa, Insyaallah dia baik baik aja kok, terus kamu tadi jogingnya kenapa lama ?" Tanya Bunda yang baru mengingat bahwa anak laki lakinya ini sedang joging seperti hari sebelumnya dan hari ini adalah waktu yang sangat lama di habiskannya untuk membakar lemak tubuhnya itu.

"Nggak papa sih, lagi enak enak aja jogingnya, biar akunya kalo kerenkan jadi cewek cewek pada nempel." Kata Nafi yang membela diri dan tingkat kepedeannya yang sangat tinggi itu.

"Ehh keren keren, orang kamu udah ganteng juga kok, jadi ngak usahlah mau keren keren, syukuri aja nikmat yang Allah kasih terhadap kita." Kata Bunda dan di di jawab Nafi dengan anggukan kepala, lalu meletakan tangannya di kepala seperti sedang homat dan berkata "Siap bosss."

"Eh... kamu laper nggak ?" Tanya Bunda kepada Nafi.

Lihat selengkapnya