Kriing!!!
Terdengar suara decakan dari gadis berambut hitam sambil menatap layar ponsel miliknya. Ia memandang seluruh ruangan lantas mengacak-acak rambutnya.
"Arrgh...lo kemana sii jam segini belom nongol juga." Ucap Icha pada dirinya.
Tiba-tiba ruangan yang semulanya seperti kapal pecah kini tertata. Seluruh murid berdesakan kembali ketempat masing-masing.
Suara langkah yang cukup familiar membuat semua diam seribu bahasa.
Dengan cepat Icha memasukkan kembali ponselnya dan melipat kedua tangannya diatas meja. Ya, benar saja yang memasuki ruangan ini adalah kepala sekolah.
Seluruh mata menatapnya tanpa ada yang berkedip. Dengan tenang kepala sekolah itu berjalan memasuki ruangan dan berdiri dengan tegapnya membelakangi papan tulis.
Kepala sekolah itu menoleh menatap pintu sambil mengisyaratkan seseorang untuk masuk. Tingkah kepala sekolah itu mampu mengalihkan pandangan semua pasang mata.
Munculah seorang lelaki yang membuat para kaum hawa sangat terpesona. Dengan gaya nya yang cool dan bermodal wajah tampan membuat seluruh gadis di dalam nya berbisik membicarakannya.
Icha hanya melongo tak percaya. Apakah hanya mimpi?. Tidak ini tidak mimpi. Seperti bertemu seseorang yang medapat rekor tertampan di seluruh dunia.
Lelaki itu menghentikan langkah nya bersebelahan dengan kepala sekolah. Tak lama kepala sekolah itu membuka suara.
"Semua harap tenang!" Ucap nya lantang.
"Saya meminta untuk lelaki yang disebelah saya ini memperkenal kan diri, silahkan."
Lelaki itu pun menarik napasnya. "Hai saya-"
"HAI!!!" Serempak seluruh gadis dalam ruangan ini. Ia menghela pelan dan melanjutkan kata-katanya yang terputus.
"Saya murid baru disini sebenarnya kalau kalian tau saya itu-"
"Cowok ganteng di dunia!!!" Teriak salah satu gadis.
Lagi-lagi lelaki ini menghela napas kasar. Kedua kalinya ucapannya terputus.
"Kalau kalian tau saya itu-"
"Pacar gue!"
"Jodoh gw!!!"
"Kalian semua bisa diam tidak?!" Celetuk kepala sekolah yang sedari tadi menahan emosinya.
"sudah-sudah kalian ini seperti anak tk yang tidak bisa menghargai orang! biar saya yang memperkenalkannya."
***
Athaya POV
"Uhuk-uhuk! eegh." Uletku merenggangkan semua otot-ototnya.
Aku terbangun dari tidurku. Menatap sekeliling ruangan dengan pandangan yang sedikit kabur.
Aku berusaha meraba nakas sampai akhirnya aku mendapatkan benda pipih yaitu ponsel.
Gadis itu menutup kembali kedua matanya. Setelah merasa cukup lama aku membuka nya dan membuka layar ponsel.