Heri ST
"Saya nggak dendam sama kamu. Nggak ada gunanya juga saya dendam sama kamu." Suaraku tegas menusuk telinga cowok itu. Ben mengeraskan rahangnya. Dia tidak berkata apa-apa lagi selain menumbuk bola mataku dengan tatapannya.
"Saya ingetin kamu satu hal ya Ben." Aku mengangkat telunjuk di depan wajahnya. "Sekarang, atau satu bulan yang lalu. Lewat saya, atau lewat mulut orang lain. . . itu semua nggak akan ngubah kenyataan." Aku menggeleng-gelengkan kepala. "Saya akan tetap pergi dari hidup kamu. Dan kamu nggak akan berusaha untuk mempertahankan saya tetap tinggal di sisi kamu."
Lampiran 1 karya
Lihat Komentar