2016. Titik Awal
.
Serangkain kejadian yang tidak mengenakan datang sama hidup sata begitu saja. Hingga tahun 2016 untuk tetap menjadi waras adalah hal yang cukup berat untuk saya lakukan
.
Depresi datang menghampiri tanpa permisi. Kehilangan dan kegagalan harus sata telan mentah-mentah. Kesakitan. Kemarahan. Kekecewan menyelusuri setiap rongga dalam tubuh saya hingga membuat saya berpikir untuk mengakhiri kehidupan saya tanpa satu pun yang tahu
.
Saya terjebak pada toxic relationship. Tidak ada kekerasan fisik. Tapi kata-kata kasarnta berhasil membungkam saya, mencekik tenggorokkan saya, menjerar langkah saya. Berhasul membuat kepercayaan saya luntur, berhasil membuat saya merasa tidak berharga ada di dunia ini. Dan pemanis dari semua itu, papah saya meninggal
.
Hubungan berakhir menyisakan banyak luka. Berusaha menerima papa udah engga ada di dunia ini
.
Kemarahan menjadi teman baik saya. Pada dunia. Pada diri saya sendiri. Pada Tuhan.
.
Akhirnya saya lelah. Lalu terdiam. Merenung. Mencari.
.
Saya pergi ke Jogya untuk proses menemukan sekalipun entah apa yang saya cari. Lalu bertemu dengan penginapan yang menawarkan keramahan dan kehangatan.
Di sana semua membaut menjadi satu. Saling berkenalan. Menyapa. Mengobrol tentang banyak hal
.
Satu per satu saya menemukan kepingan diri saya. Rasa syukur menyeregap dengan baik mengisi kehampaan diri.
.
Saya kembali menulis untuk proses healing lebih dalam. Dengan proses yang panjang lahirlha. Ketika Perempuan Jatuh Cinta.
.
Lewat buku ini, saya ingin menyampaikan utk perempuan-perempuan di luar sana. Kita patut bahagia, kita punya hak memilih kebahagian kita. Kita engga tidak perlu menjadi orang lain untuk orang yang kita cintai. Kita hanya perlu menjadi diri kit dengan versi yang lebih baik untuk orang yang kita cintai. Karena dia yang mencintai kita dengan benar dan baik tidak akan menuntuy kita menjadi keinginannya.
.
Dan agar kita mampu berdamai dengan masa lalu kita. Mampu memaafkan diri atas segala kesalahan. Karena kita berharga bahkan tidak ternilai.
.
Terima kasih untuk orang-orang yang saya temui saat di Jogya. Kebaikan. Keramahan. Dan kehangatan.
#falconscripthunt #falconxkwikku