"Salibmu juga salibku. Lukamu juga lukaku." Zakaria menunduk, mencium kening Brisia. Sepupunya begitu cantik dalam kematian. Dengan dada serasa tertusuk, Zakaria melangkah mundur menjauhi peti jenazah. Virus Louissa belum puas menggerogoti. Namun, dia bertekad membuat upacara pemakaman virtual lintas agama untuk sepupunya. Ia telah mengumpulkan referensi kidung pemakaman Protestan, lagu-lagu Misa Arwah Katolik, dan Surah Yasin untuk acara via Zoom sore nanti. Pemuda tampan itu memeriksa iPhone-nya. Saatnya memimpin diskusi mata kuliah Filsafat Ilmu. Duka membuatnya tak melupakan perannya sebagai ketua kelas. Ketua kelas baik hati, begitu kata teman-temannya sesama mahasiswa magister. #SalibmuJugaSalibku (It's about my chairman and tolerance. Deep condolence for tragedy in Sigi)