Enam bulan yang indah pun berlalu. Gya terkejut membaca ucapan selamat atas satu rencana pernikahan di grup kecil. Ia tidak berani meminta penjelasan untuk rencana pernikahan tersebut. Laki-laki yang ada dalam rencana itu belum pernah menyatakan perasaan kepadanya. Tidak tahan dengan percakapan yang membahas hari bahagia mereka, Gya meninggalkan grup dengan alasan ponsel sering hang. Bahkan penjelasan laki-laki itu seminggu setelah ia tidak berada di grup, tidak membuatnya lebih baik. Kata-kata "Maafkan aku, Gya. Aku tahu aku menyakitimu. Tapi, aku tidak pernah bermaksud begitu. Aku hanya . . . sudah terlalu jauh dengan dia, Gya. Sekali lagi, maafkan aku." dianggapnya sebagai alasan mengada-ngada saja. Ia yakin, laki-laki itu sudah merencanakan sebelumnya. Ia hanya dijadikan ban serep, yang akan dimanfaatkan saat ban utama bocor dan tidak bisa digunakan.
.
* * *
.
Duh, sakitnya dijadiin ban serep. Kok bisa sih, Gya?
.
Baca cerita selengkapnya di Chapter 8. Batal Nikah, Novel LACAK JEJAK MALA.