Akhirnya Fender ngeloyor ke Yana lalu menyapanya lembut, "hai."
Yana melotot sinis ketika melihat Fender
"Kok melotot gitu emank aku ngerii yaaa." goda Fender nyengir kuda.
"Iyaa kamu emang ngeriiiii." ujar Yana sambil ngeliat pipinya Fender lain dari biasanya.
Fender langsung duduk disebelahnya lalu curiga ngeliat Yana "
"Kamu sadar apa gila sih." cemo'oh Yana.
"Aku sangat sadar kalo aku memang jatuh cinta ama kamu." ujar Fender serius.
Kontan bikin Yana kaget, Deg..!
Yana tersenyum geli, "Kamu gila ya nembak aku disiang bolong gini, sorry aku nggak ada waktu bahas cinta monyet kamu." Yana langsung pergi, berhubung anak ayam nggak bisa lepas dari induknya, atau bisa diartiin pula dengan cinta nggak bisa lepas dari hati, (yaelah sejak kapan jatuh cinta, PDKT aja kagak.) dengan PD Fender mengekor dibelakanganya, "Yan tunggu, aku serius jatuh cinta ama kamu, kenapa sih kamu benci banget ama aku." Fender menarik tangan mungilnya.
Yana membalikkan badannya dan menatap tajam, "Lepasin tangan aku Fen."
Fender melepasnya lalu menatap serius, "Kamu tau kan kalo cinta itu kayak jelangkung datang tak diundang pulang tak diantar."
"Aku dah bilang, aku nggak bisa bahas cinta monyet kamu, karena kamu gomballlllll." urai Yana.
"Aku harus gimana menyakinkan kamu, kalo aku emank bener-bener cinta dadakan ama kamu sejak ada dikelas," jelas Fender, (uhuy bak senetron.)
"Iya aku tahu, aku dah ngerasa, tapi sikap kamu yang bikin aku ilfil." jawab Yana dan menjauhi Fender dengan cepat, tapi Fender nggak nyerah.
"Yan tunggu donk aku belom selesai ngomong." Fender membuntutinya.
Yana menoleh ke arah Fender, "stopp!!!!"
Fender menghentikan langkahnya dan melihat Yana semakin menjauh dari penglihatan Fender, "Huuu."