Salah satu cara agar tidak malas menulis atau agar tidak "apa yang kalian sebut sebagai writer's block" itu adalah menulis tanpa harus mengikuti format atau kebiasaan yang umumnya disepakati.
Misalnya, dalam hal menulis cerita, kalau kita menulisnya tanpa harus ada akhir juga boleh banget, kok. Tidak apa.
Atau menulis cerita tanpa konflik. Hanya ingin menceritakan tentang perjalanan seseorang mengendarai motor dari Barabai ke Amuntai, misalnya, tulis saja.
Ada banyak hal lainnya dalam dunia menulis yang bisa kita eksplor daripada hanya sekadar mencari konflik atau akhir cerita yang baik bagaimana.
Dalam contoh sebelumnya, perjalanan seseorang mengendarai kendaraan roda dua dari satu ke kota lainnya dapat kita buat menarik dengan, di antaranya, memaksimalkan cara bertutur, pilihan diksi, atau alam pikiran tokoh yang menarik.
Mungkin, mungkin saja cerita yang baik itu yang konvensional: ada karakter, awalan, konflik, penyelesaian, amanat, dan lain-lain. Tapi buat apa kalau itu semua hanya membatasi penulis dan membuatmu ogah?
Lagipula, apa betul cerita yang baik harus "sempurna" seperti itu? 🙏