Eternity Universe
TEASER VOLUME 2

Aku berdiri di depan cermin kecil yang tergantung di kamar sederhana. Pemandangan luar menunjukkan kabut tipis yang menyelimuti kota di mana aku berada, tapi aku tak memperhatikan itu. Semua perhatian kini tertuju pada diriku sendiri.

Di sampingku tergeletak seragam yang sudah lama menemani setiap langkah, setiap perintah, setiap keputusan yang kuambil selama bertahun-tahun. Seragam militer yang mencerminkan siapa aku di dunia sebelumnya. Semua itu, yang terdiri dari jaket tebal, celana dengan kantong penuh perlengkapan, dan berbagai atribut yang melekat di tubuhku. Rasanya berat, bahkan lebih berat dari biasanya.

Aku tahu, aku tak bisa lagi membawa semua ini. Dunia ini berbeda. Astren tak membutuhkan seragam seperti itu. Mereka tak peduli apakah aku berasal dari sebuah organisasi militer ataupun cuma pendatang. Yang penting adalah kemampuan dan tekadku untuk bertahan hidup dan menghadapi apa yang ada di depan.

Aku menarik napas dalam-dalam, mengangkat seragam itu, dan dengan perlahan mulai melepaskan semuanya. Kulipat jaket itu, menanggalkan celana panjang yang keras dan kaku, melepaskan sepatu bot yang kukuh, dan menyimpan segala perlengkapan yang menunjukkan identitasku sebagai anggota TNI, semua itu ku simpan di dalam Item Box. Mereka akan tetap ada di sana, terikat pada masa lalu yang tak bisa ku lupakan, tapi bukan bagian dari hidupku yang baru ini.

Aku membiarkan diriku sejenak merasakan ketenangan. Tanpa beban. Tanpa atribut yang harus dikenakan, yang selalu membebani tubuh dan pikiranku.

Kemudian, aku meraih pakaian petualang yang ada di dekatku. Pakaian ini sederhana, lebih fleksibel dan nyaman. Aku mengenakan jaket berbahan ringan yang bisa melindungi tubuhku tanpa membebani gerakanku. Celana yang sedikit longgar, sepatu hiking yang kokoh, jubah hijau panjang dan sabuk yang cukup kuat untuk membawa perlengkapan yang mungkin kutemui di sepanjang perjalanan.

Aku menatap diriku di cermin. Pria yang sebelumnya berdiri tegap dalam seragam militer kini berubah menjadi seorang petualang. Tak ada lagi loreng yang mendominasi tubuhku, tak ada lagi tanda pangkat yang terpampang di dada, tak ada lagi nuansa ketegasan yang selalu melekat. Yang ada hanya diriku, seorang pria yang siap menjelajahi dunia yang penuh misteri ini.

Namun, ada satu hal yang tetap kutinggalkan: senjata api. Senapan sniper yang kini terasa lebih seperti teman setia daripada alat perang. Pistol yang selalu ada di pinggangku. Mereka masih ada, meskipun tak lagi berfungsi untuk tujuan yang sama. Di dunia ini, aku tak tahu apakah senjata itu akan dibutuhkan. Tapi yang jelas, aku tak akan pernah melepaskannya. Itu adalah bagian dari diriku, tak peduli di dunia mana aku berada.

Aku menatap pedangku yang tergeletak di samping senapan, dan merasakan sebuah gelombang ketenangan mengalir. Mungkin ini saat yang tepat untuk benar-benar melangkah maju, meninggalkan masa lalu dan menghadapinya dengan cara yang baru. Tidak ada lagi pangkat, tidak ada lagi aturan yang mengekang. Aku hanya seorang petualang, seorang pejuang, seorang pria yang kini lebih bebas dari sebelumnya.

Aku menatap horizon, matahari perlahan mulai terbenam di balik bangunan kokoh. Perjalanan ini baru saja dimulai. Tak ada yang tahu apa yang akan kuhadapi nanti, tapi satu hal yang pasti, aku tak akan pernah lagi menjadi orang yang sama seperti sebelum ini.

Dengan senyuman kecil, aku melangkah keluar dari kamar. Dunia Astren menantiku.
Lihat Komentar